• Posted by : life style Saturday, 10 March 2018


    KATA PENGANTAR



                Dengan Mengucapakan Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas kehendak nya saya telah dapat menyelesaikan makalah ini. meskipun banyak sekali kekurangan dan kesalahan didalamnya, namun saya berharap bisa memberikan sedikit penegtahuan tentang hal yang saya tulis ini.
    Makalah ini memuat tentang Menganalisis Iman kepada Para Rasul Allah, dimana didalamnya di terangkan bagaimana seharusnya kita mengimani keberadaan Rasul-Rasul Allah, baik yang di sebutkan maupun yang tidak di sebutkan. Maka dengan hal ini, semoga kita semua akan menjadi lebih mengetahui dan lebih memperkuat iman kita terhadap keberadaan Rasul-Rasul Allah.

    Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Saya menyadari bahwa dalam penuliasan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu Saya, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga  makalah ini dapat bernmanfaat bagi pembaca.




                                                                                        Kisaran ,  Januari 2018
                                                                                                                



    Tim Penulis


    DAFTAR ISI
    BAB I Pendahuluan ...........................................................................................................   1
              1.1 Latar Belakang ....................................................................................................   1
              1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................   1
              1.3 Tujuan .................................................................................................................   1
    BAB II Pembahasan ...........................................................................................................   2
              2.1 Pengertian Iman Kepada Rasul Allah .................................................................   2
                       v. Dalil Iman Kepada Rasul Allah ...................................................................   3
              2.2 Fungsi Iman Kepada Rasul Allah Swt.................................................................   4
              2.3 Meneladani Sifat-Sifat Rasulullah SAW ............................................................   4
              2.4 Cara Beriman Kepada Rasul Allah Swt...............................................................   5
    BAB III Penutup ................................................................................................................   7
              3.1 Kesimpulan .........................................................................................................   7
              3.2 Saran ...................................................................................................................   7
    Daftar Pustaka ....................................................................................................................   8 

    BAB 1
    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang
                Iman kepada Rasul-Rasul Allah merupakan suatu kewajiban, karena iman kepada Rasul-Rasul Allah merupakan rukun iman, yaitu yang ke 4. Iman kepada Rasul artinya mempercayai dengan sepenuh hati atas kedatangan Rasul,mulai dari Rasul yang pertama yaitu Nabi Adam as hingga Rasul terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW.
                Ajaran yang dibawa oleh para nabi dan Rasul sejak Nabi Adam as hingga Nabi Muhammad SAW. Merupakan suatu rangkaian yang memiliki satu tujuan yaitu mengesankan Allah SWT. Berupa syariat atau hukum tertentu yang kemudian disampaikan atau di ajarkan kepada umatnya. Oleh karena itu,kita sebagai seorang muslim,wajib beriman atau mempercayai kepada para Rasul utusan Allah sehingga dengan hal itu kita akan mengamalkan semua ajaran yang di bawa oleh Rasul utusan Allah tersebut. Dengan berpegang hidup pada Allah dan sunah Rasul maka kita akan hidup bahagia di dunia dan juga akhirat.
                Namun, di dalam kehidupan sehari-hari terkadang kita hanya mengetahui tentang pengertiannya saja itupun hanya terbatas, tanpa mengetahui akan pemahamnnya lebih dalam dan penerapannya di dalam kehidupan yang kita jalani atau di dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kita patut dan wajib mempelajari, memahami dan menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari, tentu akan jauh lebih bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat kita.
    1.2 Rumusan Masalah
    1. Apa pengertian dari iman kepada Rasul Allah SWt.?
    2. Bagaimana cara beriman kepada Rasul Allah .?
    3. Apa dalil mengenai beriman kepada Rasul Allah.?
    4. Bagaimana hikmah beriman kepada Rasul Allah.?

    1.3. Tujuan
                Makalah ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut :
    1. Untuk mengetahui apa pengertian iman kepada Rasul.
    2. Untuk mengetahui cara kita beriman kepada Rasul Allah.
    3. Untuk mengetahui jumlah  Rasul yang wajib kita ketahui beserta sejarah singkatnya.
    4. Untuk mengetahui tugas dari para Rasul Allah.
    5. Untuk mengetahui hikmah dari beriman kepada Rasul Allah
    6. Untuk mengetahui bagaimanakah cara kita untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.



    BAB II
    PEMBAHASAN

    2.1     Pengertian Iman Kepada Rasul Allah
    Pengertian menurut bahasa, rasul berarti utusan Allah. Dapat juga diartikan sebagai seseorang yang mengikuti berita-berita yang mengutusnya.
    Pengertian menurut istilah, berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah mengutus manusia laki-laki terpilih yang diberi wahyu oleh Allah SWT dan wahyu tersebut harus disampaikan kepada umatnya sebagai pedoman dan petunjuk hidup, agar hidupnya selamat dari dunia hingga kelak di akherat.
    Iman kepada Rasul Allah termasuk rukun iman yang keempat dari enam rukun yang wajib diimani oleh setiap umat Islam. Yang dimaksud iman kepada para rasul ialah meyakini dengan sepenuh hati bahwa para rasul adalah orang-orang yang telah dipilih oleh Allah swt. untuk menerima wahyu dariNya untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia agar dijadikan pedoman hidup demi memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
    Menurut Imam Baidhawi, Rasul adalah orang yang diutus Allah swt. dengan syari’at yang baru untuk menyeru manusia kepadaNya. Sedangkan nabi adalah orang yang diutus Allah swt. untuk menetapkan (menjalankan) syari’at rasul-rasul sebelumnya. Sebagai contoh bahwa nabi Musa adalah nabi sekaligus rasul. Tetapi nabi Harun hanyalah nabi, sebab ia tidak diberikan syari’at yang baru. Ia hanya melanjutkan atau membantu menyebarkan syari’at yang dibawa nabi Musa AS.
    Mengenai identitas rasul dapat dibaca dalam Q.S. Al Anbiya ayat 7 dan Al-Mukmin ayat 78 yang artinya:
    “ Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad) melainkan beberapa orang laki-laki yang kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu jika kamu tiada mengetahui.” (Q.S. al Anbiya: 7)
    "Dan sesungguhnya telah kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada pula yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang Rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah dari Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil." (Q.S. Al-Mukmin : 78)
    Dalam ayat di atas dijelaskan, bahwa rasul-rasul yang pernah diutus oleh Allah swt. adalah mereka dari golongan laki-laki, tidak pernah ada rasul berjenis kelamin perempuan, dan jumlah rasul yang diutus sebelum Nabi Muhammad saw. sebenarnya sangat banyak. Di antara para rasul itu ada yang diceritakan kisahnya di dalam Al-Quran dan ada yang tidak.   
     

                       Iman kepada Rasul Allah termasuk rukun iman yang keempat dari enam rukun yang wajib diimani oleh setiap umat Islam. Yang dimaksud iman kepada para rasul ialah meyakini dengan sepenuh hati bahwa para rasul adalah orang-orang yang telah dipilih oleh Allah swt. untuk menerima wahyu dariNya untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia agar dijadikan pedoman hidup demi memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Menurut Imam Baidhawi,
                       Rasul adalah orang yang diutus Allah swt. dengan syari’at yang baru untuk menyeru manusia kepadaNya. Sedangkan nabi adalah orang yang diutus Allah swt. untuk menetapkan (menjalankan) syari’at rasul-rasul sebelumnya. Sebagai contoh bahwa nabi Musa adalah nabi sekaligus rasul. Tetapi nabi Harun hanyalah nabi, sebab ia tidak diberikan syari’at yang baru. Ia hanya melanjutkan atau membantu menyebarkan syari’at yang dibawa nabi Musa AS.
                       Iman kepada Rasul Allah merupakan rukun iman yang keempat. Karena merupakan rukun iman yang keempat, bagi setiap muslim wajib untuk mengetahui dan mengimani 25 Nabi dan Rasul tersebut. Nabi adalah manusia terpilih untuk menerima wahyu dari Allah. Lalu apa perbedaan Nabi dan Rasul? Nabi menerima wahyu untuk dirinya sendiri, sedangkan Rasul menerima wahyu dan memiliki tugas untuk menyampaikannya pada seluruh umat di dunia.
    v  Dalil Iman Kepada Rasul Allah
                       Mengenai identitas rasul dapat dibaca dalam Q.S. Al Anbiya ayat 7 dan Al-Mukmin ayat 78 yang artinya: “ Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad) melainkan beberapa orang laki-laki yang kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu jika kamu tiada mengetahui.” (Q.S. al Anbiya: 7)
    "Dan sesungguhnya telah kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada pula yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang Rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah dari Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil." (Q.S. Al-Mukmin : 78)
    Dalam ayat di atas dijelaskan, bahwa rasul-rasul yang pernah diutus oleh Allah swt. adalah mereka dari golongan laki-laki, tidak pernah ada rasul berjenis kelamin perempuan, dan jumlah rasul yang diutus sebelum Nabi Muhammad saw. sebenarnya sangat banyak. Di antara para rasul itu ada yang diceritakan kisahnya di dalam Al-Quran dan ada yang tidak.
    عَنْ أَبِى ذَر قَالَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ كَمْ عِدَّةُ اْلاَنْبِيَاءِ ؟ قَالَ : مِائَةُ اَلْفٍ وَاَرْبَعَةٌ وَعِشْرُوْنَ اَلْفًااَلرُّسُلُ مِنْ ذَالِكَ ثَلاَثَةُ مِائَةٍ وَخَمْسَةَ عَشَرَ جَمًّا غَفِيْرًا (رَوَاهُ أَحْمَد)
    "Dari Abu Dzar ia berkata: Saya bertanya, wahai Rasulullah : berapa jumlah para nabi? Beliau menjawab: Jumlah para Nabi sebanyak 124.000 orang dan di antara mereka yang termasuk rasul sebanyak 315 orang suatu jumlah yang besar." (H.R. Ahmad)



    2.2    Fungsi Iman kepada Rasul Allah Swt

                Iman kepada Rasul Allah swt. Mengandung empat unsur yang merupakan tanda-tanda penghayatan terhadap fungsi iman kepada Rasul-rasul Allah swt, yaitu:
    1.      Mengimani bahwa risalah mereka benar-benar dari Allah swt. Barang siapa yang mengingkari mereka walaupun hanya salah seorang Rasul, maka dianggap kafir.
    Firman Allah dalam Qs:Asy-Syura:105.”Kaum Nuh telah mendustakan para Rasul.”(Qs: Asy-syura:105).
    2.      Mengimani Rasul yang telah kita kenal maupun yang tidak kenal namanya.
    Firman Allah dalam Qs:Al-mu-min:78.” Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu.”(Qs: Al-mu-min:78).
    3.      Membenarkan berita-berita yang bersumber dari wahyu Allah swt.
    4.      Mengamalkan syariat-syariat mereka yang diutus Allah swt, kepada kita
    Firman Allah dalam Qs:An-nissa:65.”Maka demi Tuhan, mereka pada hakikatnya tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkatra yang meeka  perselisihakan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka suatu keberatan terhadapm putusan yang kamu berikan dan meeka menerima dengan sepenuhnya .”(Qs:An-nisa:65).

    2.3 Meneladani Sifat-sifat Rasulullah SAW.
    1.  Meneladani Sifat Siddiq    
             Untuk menel;adani sifat siddiq, dalam kehidupan sehari-hari dapat diusahakan dengan cara selalu berkata benar, tidak berbohong dalam berbicara dengan siapa pun. Benar dalam hati, ucapan, dan tindakan. Rasulullah saw, selama hidupnya tidak pernah berbohong, baik terhadap para sahabatnya maupun terhadap musuhnya.
    2.  Meneladani Sifat Amanah
              Amanah artinya dapat dipercaya. Apabila kamu pipercaya melakukanb sesuatu sebaiknya dapat dipercaya, sehingga tugas apa pun selalu dikerjaan dengan baik dan benar.
                3.  Meneladani Sifat Fatanah
               Fatanah artinya cerdas. Kecerdasan merupakan anugerah Allah yang diberikan kepada manusia, tetapi tidak merata. ada yang cerdas dan ada pula yang tidak cerdas. Dalam meneladani sifat ini dapat dilakukan dengan cara bersungguh-sungguh dalam belajar atau menuntut ilmu.
        4.  Meneladani Sifat Tablig
               Menyampaikan sesuatu yang benar kepada sesama manusia termasuk salah satu upaya untuk meneladanisifat tablig. Mnyampaikan kebenaran dan mencegah kemaksiatan yang dilakukan oreang lain biasanya mengandung risiko. Keberanian melakukan ini merupakan salah satu perbuatan yang mulia. Hal ini pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad saw, ketika berdakwah. Beliau seringkali disambut dengan cemooh, hinaan, bahkan lemparan batu dan kotoran unta. Ini semua dilakuakan semata-mata karena perintah Allah swt.
    2.4 Cara Beriman Kepada Rasul Allah Swt

    1.      Meyakini dengan penuh tanggung jawab akan kebenaran Nabi Muhammad  dan apa yang oleh beliau bawa, sebagaimana Allah menandaskan tentang ciri orang bertaqwa:
    الْمُتَّقُونَ هُمُ أُولَٰئِكَ بِهِ وَصَدَّقَ بِالصِّدْقِ جَاءَ وَالَّذِي
     “Dan orang-orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertaqwa. (Az-Zumar : 33).
    2.      Ikhlas mentaati Rasul dengan melaksanakan seluruh perintah-Nya dan menjauhi seluruh larangannya.
    “Dan jika kamu taat kepadanya , niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban Rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang”.
    3.   Mengikuti ajaran pemikiran, pokok-pokok agama, hukum-hukum dan cabang cabangnya sesuai dengan yang beliau ajarkan dengan ikhlas. Allah berfirman:
    فِييَجِدُوا لَا ثُمَّ بَيْنَهُمْ شَجَرَفِيمَا يُحَكِّمُوكَ حَتَّىٰيُؤْمِنُونَ لَا وَرَبِّكَ فَلَا
    تَسْلِيمًا وَيُسَلِّمُوا قَضَيْتَ مِمَّا حَرَجًا أَنْفُسِهِمْ
    “Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka persilisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan , dan mereka menerima dengan sepenuhnya. (An-Nisa : 65).

    4.      Mencintai beliau , keluarga, para sahabat dan segenap pengikutnya. Rasulullah bersabda, yang artinya.
     “Tidaklah beriman seorang sehingga aku lebih dia cintai dari pada orang tuanya, anaknya dan seluruh manusia (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
    5.      Membela dan memperjuangkan ajaran Nabi serta berda’wah demi membebaskan ummat manusia dari kegelapan/kedhaliman, kebatilan, kemungkaran dan kemaksiatan menuju kepada cahaya kebenaran. Sebagaimana firman Allah:
                                
    فِي عِنْدَهُمْ مَكْتُوبًا يَجِدُونَهُ الَّذِي النَّبِيَّ الرَّسُولَ يَتَّبِعُونَ الَّذِينَ
    وَيُحِلُّ الْمُنْكَرِ عَنِ وَيَنْهَاهُمْ بِالْمَعْرُوفِ يَأْمُرُهُمْ وَالْإِنْجِيلِ التَّوْرَاةِ
    إِصْرَهُمْ عَنْهُمْ وَيَضَعُ الْخَبَائِثَ عَلَيْهِمُ وَيُحَرِّمُ الطَّيِّبَاتِ لَهُمُ
    وَنَصَرُوهُ وَعَزَّرُوهُ بِهِ مَنُوافَالَّذِينَ عَلَيْهِمْ كَانَتْ الَّتِي وَالْأَغْلَالَ
    الْمُفْلِحُونَ هُمُ أُولَٰئِكَ مَعَهُ أُنْزِلَ الَّذِي النُّورَ وَاتَّبَعُوا
    (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung  (Al-’Araf: 157).
    6.      Meneladani akhlaq dan kepemimpinan Nabi dalam setiap amalnya, Allah berfirman:
    اللَّهَ يَرْجُو كَانَ لِمَنْ حَسَنَةٌ أُسْوَةٌ اللَّهِ رَسُولِ فِي لَكُمْ كَانَ لَقَدْ
    كَثِيرًا اللَّهَ وَذَكَرَ الْآخِرَ وَالْيَوْمَ
    “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah (Al-Ahzab:21).

    7.      Banyak membaca shalawat dan salam kepada beliau terutama setelah disebut namanya.
    8.      Waspada dan berhati-hati dari ajaran-ajaran yang menyelisihi ajaran Nabi Muhammad seperti waspada dari syirik, tahayul, bid’ah, khurafat, itulah pernyataan Allah :
    يَعْلَمُ قَدْ بَعْضًا بَعْضِكُمْ كَدُعَاءِ بَيْنَكُمْ الرَّسُولِ دُعَاءَ تَجْعَلُوا
    أَمْرِهِ عَنْ يُخَالِفُونَ الَّذِينَ فَلْيَحْذَرِ لِوَاذًا مِنْكُمْ يَتَسَلَّلُونَ الَّذِينَ اللَّهُ
    أَلِيمٌ عَذَابٌ يُصِيبَهُمْ أَوْ فِتْنَةٌ تُصِيبَهُمْ أَنْ
    Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul diantara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain). Sesungguhnya Allah telah mengetahui orang-orang yang berangsur-angsur pergi di antara kamu dengan berlindung (kepada kawannya), maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih. (An-Nur : 63).
    9.      Mensyukuri hidayah keimanan kepada Allah dan RasulNya dengan menjaga persatuan umat Islam dan menghindari perpecahan dengan berpegang teguh pada Al-Qur’an dan AS-Sunnah shohihah. Itulah tegaknya agama:
    وَمَا إِلَيْكَ أَوْحَيْنَا وَالَّذِي نُوحًا بِهِ وَصَّىٰمَا الدِّينِ مِنَ لَكُمْ شَرَعَ
    تَتَفَرَّقُوا وَلَا الدِّينَ أَقِيمُوا أَنْوَعِيسَىٰوَمُوسَىٰ إِبْرَاهِيمَ بِهِ وَصَّيْنَ
    مَنْ إِلَيْهِ يَجْتَبِي اللَّهُ “إِلَيْهِ تَدْعُوهُمْ مَا لْمُشْرِكِينَعَلَى كَبُرَ فِيهِ
    يُنِيبُ يمَنْ إِلَيْهِ وَيَهْدِي يَشَاءُ
     “Dia telah mensyari’atkan bagi kaum tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada
    Nuh dan dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama 1341) dan janganlah kamu berpecah belah karenanya.(Asy-Syura: 13)
                   




    BAB III
    PENUTUP
    3.1 Kesimpulan
                Beriman kepada Rasul Allah merupakan hal yang wajib dan patut diketahui oleh setiap umat muslim di seluruh dunia. Pengertian beriman kepada rasul allah berarti adalah kita harus mengimani atau mempercayai adanya rasul-rasul allah.
                Pengertian Rasul adalah Rasul adalah lelaki pilihan dan yang diutus oleh Allah dengan risalah kepada manusia. Rasul merupakan yang terbaik diantara manusia lainnya sehingga apa yang dibawa, dikatakan dan dilakukan adalah sesutu yang terpilih dan mulia dibandingkan dengan manusia lain.
                Jadi, beriman kepada rasul-rasul allah merupakan hal yang sangat berharga dan patut dipelajari. Karena, selain memberikan hikmah-hikmah yang sangat bermanfaat juga memberikan pembelajaran dan teladan bagi kehidupan kita baik di dunia maupun di akhirat. Kita sebagai manusia harus mempelajari lebih dalam, memahami lebih luas, dan menerapkannya di dalam kehidupan kita tentang beriman kepada rasul-rasul allah agar kita dapat menjadi yang lebih baik di setiap harinya, dan mendapat kehidupan yang bahagia di dunia maupun di akhirat.
    3.2  Saran
                Diskusi mengenai pembahasan ini merupakan awal yang masih sederhana sehingga ada beberapa hal yang disarankan, antara lain :
    1. Masyarakat harus mengetahui dan memahami mengenai pengertian iman kepada Rasul Allah secara dalam. 
    2. Pemerintah harus lebih menambah waktu jam pelajaran mengenai materi tersebut di dalam kalangan pelajar agar mereka mampu memahami lebih dalam, luas, serta terarah nantinya.
    3. Masyarakat Harus mampu menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari, dengan menunjukkan contoh-contoh perilaku beriman kepada Rasul-rasul allah.
    4. Kepada siswa dan siswi diharapkan mampu mempelajari tentang materi Beriman kepada Rasul-rasul allah secara intensif dan lebih luas.
    5. Diharapkan ada peneliti yang mampu melengkapi kekurangan dari makalah ini.


    DAFTAR PUSTAKA

    Sumber dari internet :
    http://islamicpwr.blogspot.co.id/2012/10/iman-kepada-rasul-allah.html
    http://www.aljiddiyah.com/2017/05/iman-kepada-rasul-allah-swt.html
    http://pendidikan-agama-islam-sma.blogspot.co.id/2015/11/iman-kepada-rasul-rasul-allah.html
    http://tugasgalau.blogspot.co.id/2015/09/makalah-beriman-kepada-rasul-allah-swt.html

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • Copyright © - Life style

    Life style - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan