- Home>
- MAKALAH RAGAM BAHASA
Posted by : life style
Saturday, 10 March 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada
kami semua, dan tidak lupa shalawat beserta salam kami haturkan
kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah pada
mata kuliah Bahasa Indonesia ini tepat waktu.
Makalah dengan judul “Ragam Bahasa” ini kami susun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Kami mengucapkan terimakasih yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini,
dengan kerendahan hati, kami memohon maaf.
Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
pembaca.
Kisaran, Februari 2018
Tim
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar ..................................................................................................................... i
Daftar
Isi ............................................................................................................................... ii
BAB
I Pendahuluan ............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
1.2 Tujuan .................................................................................................................... 2
BAB
II Pembahasan ............................................................................................................. 3
2.1 Pengertian Ragam Bahasa ..................................................................................... 3
2.2 Fungsi Bahasa ....................................................................................................... 3
2.3 Macam-Macam Ragam Bahasa ............................................................................. 4
2.4 Bahasa Baku .......................................................................................................... 9
2.5 Bahasa Indonesia ....................................................................................... 10
BAB
III Penutup ...................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 12
3.2 Saran .......................................................................................................... 12
Daftar
Pustaka........................................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu
dari bangsa Indonesia yang sudah dipakai oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu
jauh sebelum Belanda menjajah Indonesia, namun tidak semua orang menggunakan
tata cara atau aturan-aturan yang benar, salah satunya pada penggunaan bahasa
Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai dengan Ejaan maupun Kamus Besar Bahasa
Indonesia oleh karena itu pengetahuan tentang ragam bahasa cukup penting untuk
mempelajari bahasa Indonesia secara menyeluruh yang akhirnya bisa diterapkan
dan dapat digunakan dengan baik dan benar sehingga identitas kita sebagai
bangsa Indonesia tidak akan hilang.
Bahasa Indonesia wajib dipelajari oleh
semua lapisan masyrakat. Tidak hanya pelajar dan mahasiswa saja, tetapi semua
warga Indonesia wajib mempelajari bahasa Indonesia. Dalam bahasan bahasa
Indonesia dimana ragam bahasa yaitu variasi bahasa Indonesia yang digunakannya
berbeda-beda. Ada ragam bahasa lisan dan ada ragam bahasa tulisan. Disini yang
lebih lebih ditekankan adalah ragam bahasa lisan , karena lebih banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalkan ngobrol, puisi,
pidato,ceramah,dll.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Ragam Bahasa.?
2. Bagaimana pengertian Ragam Bahasa menurut para ahli.?
3. Bagaimana ciri-ciri dari Ragam Bahasa.?
4. Apa contoh dari Ragam Bahasa.?
5. Apa pengertian dari bahasa baku.?
6. Bagaimana ciri-ciri dari Bahasa Baku .?
7. Apa contoh dari Bahasa Baku.?
8. Apa pengertian dari Bahasa Indonesia.?
9. Bagaimana ciri-ciri dari Bahasa Indonesia.?
10. Apa contoh dari dari Bahasa Indonesia.?
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Ragam bahsa
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dan contoh dari ragam bahasa tsb
3. Untuk mengetahui pengertian Bahasa Baku
4. Untuk mengetahui ciri-ciri dan contoh Bahasa Baku
5. Untuk mengetahui pengertian Bahasa Indonesia
6. . Untuk mengetahui ciri-ciri dan contoh Bahasa Indonesia
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ragam Bahasa
Ragam bahasa
adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut
topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicara.
Bahasa
yang di hasilkan menggunakan alat ucap (organ of speech) dengan fonem
sebagai unsur dasar dinamakan ragam bahasa lisan sedangkan bahasa yang
dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai dasarnya, dinamakan
ragam bahasa tulisan. Jadi dalam ragam bahasa lisan kita berurusan dengan
lafal, dalam ragam bahasa tulisan kita berurusan dengan tata cara penulisan
(ejaan). Selain itu aspek tata bahasa dan kosa kata dalam kedua ragam tersebut
memiliki hubungan yang erat. Ragam bahasa tulis yang unsur
dasarnya ragam bahasa lisan. Oleh karena itu sering timbul kesan
antara ragam bahasa lisan dan tulisan itu sama. Padahal, kedua jenis ragam
bahasa itu berkembang menjadi sistem bahasa yang memiliki sistem seperangkat
kaidah yang berbeda satu dengan yang lainnya.
2.2
Fungsi
Bahasa
Fungsi bahasa dalam
kehidupan sehari-hari :
Ø Ø Alat
untuk Ekspresi Diri
Ø Ø Alat
untuk Komunikasi
Ø Ø Alat
untuk Adaptasi Sosial
Ø Ø Alat
untuk berkomunikasi dengan sesama manusia
Ø Ø Alat
untuk bekerja sama dengan sesama manusia
Ø Ø Alat
untuk mengidentifikasi diri
Ø Ø Alat
control sosial dan integrasi (penyatuan)
Ø Ø Alat
ekspresi diri
Ø Ø Alat
untuk berpikir
2.3 Macam-macam
Ragam Bahasa
Yaitu bisa dibagi 3 berdasarkan media,cara
pandang penutur, dan topik pembicaraan.
1. Ragam
Bahasa Indonesia berdasarkan media
Di dalam bahasa Indonesia
disamping dikenal kosa kata baku Indonesia dikenal pula kosa kata bahasa
Indonesia ragam baku, yang sering disebut sebagai kosa kata baku bahasa
Indonesia baku. Kosa kata baku bahasa Indonesia, memiliki ciri kaidah bahasa
Indonesia ragam baku, yang dijadikan tolak ukur yang ditetapkan berdasarkan
kesepakatan penutur bahasa Indonesia, bukan otoritas lembaga atau instansi
didalam menggunakan bahasa Indonesia ragam baku. Jadi, kosa kata itu digunakan
di dalam ragam baku bukan ragam santai atau ragam akrab. Walaupun demikian,
tidak menutup kemungkinan digunakannya kosa kata ragam baku di dalam pemakian
ragam-ragam yang lain asal tidak mengganggu makna dan rasa bahasa ragam yang
bersangkutan.
Suatu ragam bahasa,
terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak menutup kemungkinan untuk
menggunakan bentuk kosakata ragam bahasa baku agar dapat menjadi panutan bagi
masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Perlu diperhatikan ialah kaidah tentang
norma yang berlaku yang berkaitan dengan latar belakang pembicaraan (situasi
pembicaraan), pelaku bicara, dan topik pembicaraan (Fishman ed., 1968;
Spradley, 1980). Ragam bahasa Indonesia berdasarkan media dibagi menjadi dua
yaitu :
a)
Ragam bahasa lisan
Adalah ragam bahasa yang
diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi
pengungkapan dapat membantu pemahaman. Ragam bahasa baku lisan didukung oleh
situasi pemakaian. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun
demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan
unsur-unsur di dalam kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat
tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi
pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna gagasan yang disampaikan
secara lisan.
Pembicaraan lisan dalam
situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan pembicaraan lisan
dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa lisan dituliskan,
ragam bahasa itu tidak dapat disebut sebagai ragam tulis, tetapi tetap disebut
sebagai ragam lisan, hanya saja diwujudkan dalam bentuk tulis. Oleh karena itu,
bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukkan ciri-ciri ragam tulis,
walaupun direalisasikan dalam bentuk tulis, ragam bahasa serupa itu tidak dapat
dikatakan sebagai ragam tulis.
Ciri-ciri ragam lisan:
· Memerlukan
orang kedua atau teman bicara
· Tergantung
kondisi, ruang, dan waktu .
· Berlangsung
cepat.
· Tidak
harus memperhatikan gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
· Kesalahan
dapat langsung dikoreksi
Contohnya; “Sudah saya baca
buku itu”
Yang
termasuk dalam ragam lisan diantaranya pidato, ceramah, sambutan,
berbincang-bincang, dan masih banyak lagi. Semua itu sering digunakan
kebanyakan orang dalam kehidupan sehari-hari, terutama ngobrol atau
berbincang-bincang, karena tidak diikat oleh aturan-aturan atau cara
penyampaian seperti halnya pidato ataupun ceramah.
b)
Ragam bahasa tulis
Ragam bahasa tulis adalah
bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur
dasarnya.[1] Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan
(ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam
ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti
bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran
penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.
Contoh dari ragam bahasa tulis
adalah surat, karya ilmiah, surat kabar, dll. Dalam ragam bahsa tulis perlu
memperhatikan ejaan bahasa indonesia yang baik dan benar. Terutama dalam
pembuatan karya-karya ilmiah.
Ciri Ragam Bahasa Tulis :
· Tidak
memerlukan kehadiran orang lain.
· Tidak
terikat ruang dan waktu
· Kosa
kata yang digunakan dipilih secara cermat
· Pembentukan
kata dilakukan secara sempurna,
· Kalimat
dibentuk dengan struktur yang lengkap
· Paragraf
dikembangkan secara lengkap dan padu.
· Berlangsung
lambat
· Memerlukan
alat bantu
Contohnya: “Saya
sudah membaca buku itu”.
Perbedaan antara ragam lisan
dan tulisan (berdasarkan tata bahasa dan kosa kata ) :
Tata Bahasa :
a. Ragam
Bahasa lisan
1) Nia
sedang baca surat kabar.
2) Ari
mau nulis surat.
3) Tapi
kau tak boleh menolak lamaran itu.
b. Ragam
bahasa tulisan.
1) Nia
sedang membaca surat kabar.
2) Ari
mau menulis surat.
3) Namun,
engkau tidak boleh menolak lamaran itu.
Kosa kata :
a. Ragam
bahasa lisan
1) Ariani
bilang kalau kita harus belajar.
2) Kita
harus bikin karya tulis.
3) Rasanya
masih terlalu pagi buat saya, Pak
b. Ragam
bahasa tulisan
1) Ariani
mengatakan bahwa kita harus belajar.
2) Kita
harus membuat karya tulis.
3) Rasanya
masih telalu muda bagi saya, Pak.
2. Ragam
Bahasa Berdasarkan Penutur
a. Ragam
Bahasa Berdasarkan Daerah (logat/diolek)
Luasnya pemakaian bahasa
dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan
oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang
digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memiliki
ciri khas yang berbeda-beda. Misalnya logat bahasa Indonesia orang Jawa Tengah
tampak pada pelafalan “b” pada posisi awal saat melafalkan nama-nama kota
seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dan lain-lain. Logat bahasa Indonesia orang
Bali tampak pada pelafalan “t” seperti pada kata ithu, kitha, canthik, dll.
b. Ragam
Bahasa berdasarkan Pendidikan Penutur
Bahasa Indonesia yang
digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak
berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing,
misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak
berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm,
pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa
seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam
kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.
c. Ragam
bahasa berdasarkan sikap penutur
Ragam bahasa dipengaruhi
juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis
terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan
santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga
mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang
bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak
antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam
bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan
makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.
Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat
kebakuan bahasa yang digunakan.
Contoh Ragam bahasa
Indonesia dari cara pandang penutur
Ragam
dialek :
“Gue udah baca itu buku ”
Ragam
terpelajar : “Saya sudah
membaca buku itu”
Ragam
resmi :
“Saya sudah mmbaca buku itu”
Ragam tak
resmi : “Saya sudah
baca buku itu”
3. Ragam
Bahasa menurut Pokok Pesoalan atau Bidang Pemakaian
Dalam kehidupan sehari-hari
banyak pokok persoalan yang dibicarakan. Dalam membicarakan pokok persoalan
yang berbeda-beda ini kita pun menggunakan ragam bahasa yang berbeda. Ragam
bahasa yang digunakan dalam lingkungan agama berbeda dengan bahasa yang
digunakan dalam lingkungan kedokteran, hukum, atau pers. Bahasa yang di
gunakan dalam lingkungan politik, berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam
lingkungan ekonomi atau perdagangan, seni, olah raga dan teknologi. Ragam
bahasa yang digunakan menurut pokok persoalan atau bidang pemakaian ini dikenal
pula dengan istilah laras bahasa.
Perbedaan itu tampak dalam
pilihan atau penggunaan sejumlah kata peristilahan atau ungkapan yang khusus
digunakan dalam bidang tersebut, misalnya masjid, gereja, vihara adalah
kata-kata yang digunakan dalam bidang agama. Koroner, hipertensi, anemia,
digunakan dalam bidang kedokteran. Improvisasi, maestro, kontemporer banyak
digunakan dalam lingkungan seni. Kalimat yang digunakan pun berbeda sesuai
dengan pokok persoalan yang dikemukakan. Kalimat dalam undang-undang berbeda
dengan kalimat-kalimat dalam sastra, kalimat-kalimat dalam karya ilmiah,
kalimat-kalimat dalam koran atau majalah dan lain-lain.
4. Ragam
bahasa Indonesia menurut topik pembicaraan
Berdasarkan topik
pembicaraan, ragam bahasa terdiri dari ragam bahasa ilmiah, ragam hukum, ragam
bisnis, ragam agama, ragam sosial, ragam kedokteran dan ragam sastra.
Ragam
hukum : Dia dihukum karena melakukan tindak pidana.
Ragam
bisnis : Setiap pembelian diatas nilai
tertentu akan diberikan diskon.
Ragam
sastra : Cerita itu menggunakan Flashback.
Ragam kedokteran: Anak
itu menderita penyakit kuorsior.
2.4 Bahasa Baku
Kata baku adalah kata yang digunakan
sudah sesuai dengan pedoman atau kaidah bahasa yang telah di tentukan, Atau
kata baku merupakan kata yang sudah benar dengan aturan maupun ejaan kaidah
bahasa Indonesia dan sumber utama dari bahasa baku yaitu Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI). Kata baku umumnya sering digunakan pada kalimat yang resmi,
baik itu dalam suatu tulisan maupun dalam pengungkapan kata-kata.
Kata-kata baku yaitu kata yang digunakan sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia yang sudah di tentukan sebelumnya dan suatu kata bisa
disebut dengan kata tidak baku jika kata yang digunakan tidak sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia. ketidakbakuan suatu kata bukan hanya ditimbulkan oleh
salah penulisan saja, akan tetapi bisa juga disebabkan oleh pengucapan yang
salah dan penyusunan suatu kalimat yang tidak benar. Biasanya kata tidak baku
selalu muncul dalam percakapan kita sehari-hari.
Kata baku biasanya sering digunakan ketika:
- Membuat karya ilmiah.
- Membuat surat lamaran
pekerjaan.
- Membuat surat dinas, surat
edaran dan surat resmi lainnya.
- Membuat laporan.
- Membuat nota dinas.
- Saat berpidato dan rapat dinas.
- Saat musyawarah atau diskusi.
- Surat menyurat antara
organisasi, instansi atau lembaga, dan lain-lain.
Ciri-ciri Bahasa Baku
1. Tidak terpengaruh bahasa daerah
2. Tidak dipengaruhi bahasa asing
3. Bukan merupakan ragam bahasa percakapan
4. Pemakaian imbuhannya secara eksplisit
5. Pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat
6. Tidak terkontaminasi dan tidak rancu.
7. Tidak mengandung arti pleonisme.
8. Tidak mengandung hiperkorek.
1. Tidak terpengaruh bahasa daerah
2. Tidak dipengaruhi bahasa asing
3. Bukan merupakan ragam bahasa percakapan
4. Pemakaian imbuhannya secara eksplisit
5. Pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat
6. Tidak terkontaminasi dan tidak rancu.
7. Tidak mengandung arti pleonisme.
8. Tidak mengandung hiperkorek.
Beberapa contoh kata baku dan tidak
baku
·
1.
Contoh kata baku
·
Misalnya
seperti: aktif, pasif, apotek, efektif, karena, foto, biosfer, bus, objek,
november, praktik, negeri, teknik, daftar, nasihat dan
lain-lain. Kalimatnya: Pada hari ini saya akan keluar kota.
·
2.
Contoh kata tidak baku
·
Misalnya
seperti: aktip, pasip, apotik, efektip, karna, poto, biosfir, bis, obyek,
nopember, praktek, negri, tekhnik, nasehat dan lain-lain. Kalimatnya: Saya akan
keluar kota pada hari ini.
2.5 Bahasa Indonesia
Berbahasa
Indonesia yang baik adalah menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai konteks
(pembicaraan atau penulisan). Berbahasa Indonesia yang benar adalah menggunakan
bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah (tata bahasa) bahasa Indonesia.
Pengertian di atas baru saya peroleh dan pahami ketika sudah semester
tiga. Sebagai orang yang belajar di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia tentu hal ini cukup mengecewakan. Dalam program studi ini, mahasiswa
tidak hanya dituntut untuk memahami bahasa Indonsia (salah satunya adalah yang
baik dan benar) tapi juga dituntut untuk mampu menularkan pengetahuan tentang
bahasa Indonesia kepada orang lain (murid) melalui pembelajaran di sekolah.
Kalimat Bahasa Indonesia yang
baik dan benar sudah saya dengar dan baca sejak SD. Saat itu pula saya
menggunakan istilah ini. Sejak itu sampai semester dua kuliah, saya
mengartikan Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah bahasa
yang tidak salah dalam menulis, harus sesuai dengan EyD. Lebih parahnya lagi,
sebelumnya tidak mengerti kepanjangan EyD. Setelah mengetahui kepanjangan EyD
belum paham pula kaidah apa saja yang ada dalam EyD. Pemahaman tentang sejarah
EyD baru sedikit terisi ketika menempuh mata kuliah Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa Indonesia, setelah tahun kedua kuliah. Pemahan tentang kaidah yang
terdapat dalam EyD baru didapat setelah kuliah Analisis Kesalahan Berbahasa,
tahun ketiga kuliah.
Contoh Bahasa Indonesia Perhatikan contoh kalimat cendekia di bawah ini!
(1)
Kemajuan informasi pada era globalisasi ini dikhawatirkan akan terjadi
pergeseran nilai-nilai moral bangsa Indonesia terutama pengaruh budaya barat
yang masuk ke negara Indonesia yang dimungkinkan tidak sesuai dengan
nilai-nilai budaya dan moral bangsa Indonesia.
(2) Pada
era globalisasi informasi ini dikhawatirkan akan terjadi pergeseran nilai-nilai
moral bangsa Indonesia terutama karena pengaruh budaya barat yang masuk ke
Indonesia.
Contoh kalimat (2) di atas secara jelas mampu
menunjukkan hubungan kausalitas, tetapi hal itu tidak terungkap secara jelas
pada contoh (1). Kecendekiaan bahasa juga tampak pada ketepatan dan keseksamaan
penggunaan kata. Karena itu, bentukan kata yang dipilih harus disesuaikan
dengan muatan isi pesan yang akan disampaikan.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Ragam bahasa adalah variasi
bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan,
orang yang dibicarakan, serta menurut media pembicaraan. Dalam konteks ini
ragam bahasa meliputi bahasa lisan dan tulisan.
Pada ragam bahasa baku
tulis diharapkan para penulis mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar serta menggunakan ejaan bahasa yang telah disempurnakan (EYD), sedangkan
ragam bahasa lisan diharapkan para warga Indonesia mampu mengucapkan dan
memakai bahasa dengan baik serta bertutur kata sopan sebagai pedoman yang ada.
3.2 Saran
Sebagai warga negara
Indonesia, sudah seharusnya kita semua mempelajari ragam bahasa yang kita
miliki, kemudian mempelajari dan mengambil hal-hal yang baik, yang dapat kita
amalkan dan kita pakai untuk berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan menambah pengetahuan dan wawasan
anda. Mohon maaf jika dalam penyusunan terdapat banyak kekeliruan penulis mohon
maaf. Untuk kritik dan saran dari pembaca penulis harapkan karena itu menjadi
acuan untuk penulis agar membuat makalah menjadi lebih baik lagi, Sekian dan
terimakasih.
DAFTAR
PUSTAKA
2. http://rifqybawazier.blogspot.com/2013/10/ragam-bahasa-dan-pentingnya-
menggunakan.html
menggunakan.html
4. http://naufal101110.blogspot.com/2013/10/artikel-ragam-bahasa-indonesia.html Diposkan
olehCandra
Rosdianto di 23.31
5. http://sekapursirihpunya.blogspot.com/2013/05/contoh-makalah-ragam-bahasa.html
6. http://www.trigonalworld.com/2013/07/pengertian-ragam-bahasa-menurut-para.html