• Posted by : life style Friday, 3 August 2018




    PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    PENERAPAN METODE TOPSIS UNTUK MENENTUKAN MUTASI KARYAWAN PADA PTPN IV AIR BATU



    BIDANG KEGIATAN

    PKM PENELITIAN


    Disusunkan oleh :

    Ketua     : Putri Rahma Dhini; 15220235; 2015
    Anggota : Misdayanti; 15220235; 2015
        Cici Padillah; 15220221; 2015


    SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
    (STMIK) ROYAL KISARAN
    MARET 2018


    BAB 1
    PENDAHULUAN
    1.1  Latar Belakang Masalah
    Perkembangan zaman membuat segala sesuatunya juga berkembang, dimulai dari trend, pola hidup, teknologi dan lain sebagainya. Teknologi merupakan suatu sistem yang dapat mengubah cara manual menjadi terkomputerisasi. Penerapan teknologi pada saat ini semakin banyak dilakukan manusia untuk mempermudah kegiatan yang dilakukan. Karena hal tersebut teknologi juga diterapkan oleh perusahaan untuk melakukan proses mutasi karyawan.
    Karyawan merupakan salah satu aset penting yang dimiliki perusahaan. Mutasi karyawan yang umum dan wajib dilakukan demi kepentingan karyawan itu sendiri maupun perusahaan. Undang- Undang No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, yang menyebutkan. “penempatan tenaga kerja diarahkan untuk menempatkan tenaga kerja pada jabatan yang tepat sesuai dengan keahlian, keterampilan, bakat, minat, dan kemampuan dengan memperhatikan harkat, martabat, hak asasi dan perlindungan hukum. Namun, ada beberapa karyawan yang merasa tidak memperoleh haknya ketika dimutasi dengan berbagai alasan seperti mutasi yang dilakukan hanya untuk kepentingan dan kebaikan perusahaan bukan kepentingan dan kebaikan dari karyawan. Hal ini sesuai dengan Putusan Nomor 75/G/2015/PHI.Sby, yang menyatakan bahwa mutasi tidak seharusnya hanya mempertimbangkan kebutuhan perusahaan, tetapi juga kemampuan atau kecakapan kerja dari karyawan. Maka dari itu butuh adanya teknologi untuk mengatasi masalah ini. Misalnya penerapan teknologi pada penentuan kriteria karyawan yang dimutasi, sehingga dapat memberikan kesempatan bagi karyawan untuk promosi jabatan  maupun meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan dan tidak akan ada karyawan yang merasa tidak diadili dengan adanya mutasi.
    Proses mutasi masih dilakukan secara manual oleh sebagian besar perusahaan, bahkan ada beberapa perusahaan yang melakukan mutasi karena pandangan subjektif pada karyawan tertentu. Sehingga tidak jarang karyawan yang merasa tidak adil pada proses mutasi tersebut.
    Sama halnya pada proses mutasi yang dilakukan oleh PTPN IV Air Batu. Hampir sebagian besar karyawan tidak memperoleh haknya karena dimutasikan. Dimulai dari ketidaksesuaian dengan minat, keahlian, bahkan terkadang upah yang diterima tidak sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Ada pula karyawan yang 2 tahun kedepan akan mengalami pensiun namun karyawan tersebut termasuk karyawan yang dimutasikan, padahal kemampuannya sudah berkurang sama seperti usianya. Selain itu terdapat karyawan bagian pemanen yang dimutasi ke daerah dimana di daerah tersebut pendapatannya jauh lebih kecil dari daerah sebelum dimutasi.
    Maka dari permasalahan yang ada, peneliti melakukan penelitian untuk menentukan karyawan yang cocok dimutasi dengan bantuan teknologi informasi. Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode TOPSIS (Technique for Others Reference by Similarity to Ideal Solution) diamana metode ini merupakan salah satu metode pada Sistem Pendukung Keputusan. Metode ini membandingkan kriteria-kriteria mutasi karyawan, sehingga diperoleh karyawan yang benar-benar cocok untuk dimutasikan. Adapun kriterianya yaitu keahlian, umur, loyalitas, tingkat pendidikan dan pengalaman kerja. Maka dari kriteria tersebut akan menampilkan informasi mengenai karyawan dimutasikan. Dari sistem ini dapat membantu perusahaan dalam menentukan karyawan yang cocok untuk dimutasikan, sehingga dapat memberikan keuntungan bagi karyawan maupun perusahaan.
    Metode TOPSIS adalah salah satu metode pengambilan keputusan dimana alternatif yang terbaik tidak hanya mempunyai jarak terdekat dari solusi ideal positif, namun juga terjauh dari solusi ideal negatif (Yoon dan Hwang, 1981).
    Pada penerapannya, metode TOPSIS juga pernah dilakukan juga oleh Satriawaty Wallu (2015) dengan judul “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KARYAWAN KONTRAK MENJADI KARYAWAN TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOPSIS”. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh karyawan kontrak yang akan dijadikan karyawan tetap oleh perusahaan tersebut dengan berbagai kriteria seperti keahlian, loyalitas, pengalaman kerja dan lain sebagainya.






    1.2  Rumusan Masalah
    Rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
    1.      Apakah kriteria–kriteria dalam menentukan karyawan yang dimutasi ?
    2.      Bagaimanakah penerapan metode Technique For Others Reference by Similarity to Ideal Solution untuk menentukan karyawan yang dimutasi ?
    3.      Bagaimanakah penerapan sistem pendukung keputusan berbasis web untuk pengujian metode TOPSIS dalam menentukan karyawan yang dimutasi ?
    1.3  Batasan Masalah
    Batasan masalah dari penelitian ini adalah :
    1.    Karyawan yang dimutasi adalah karyawan  PTPN IV Air Batu sesuai dengan ketentuan dari Dinas Ketenagakerjaan.
    2.    Penentuan karyawan yang dimutasi dengan menggunakan metode TOPSIS.
    3.    Sistem yang akan dibangun menggunakan PHP dan Mysql sebagai sistem yang akan menerapkan metode TOPSIS dan pemilihan karyawan yang dimutasi dalam melakukan pengujian.
    1.4  Tujuan Penelitian
    Tujuan dari penelitian ini adalah :
    1.    Memahami kriteria – kriteria dalam menentukan karyawan yang dimutasi.
    2.    Menerapan metode  Technique For Others Reference by Similarity to Ideal Solution  untuk menentukan karyawan yang dimutasi.
    3.    Menguji penerapan sistem pendukung keputusan berbasis web dengan metode TOPSIS dalam menentukan karyawan yang dimutasi.
    1.5  Manfaat Penelitian
    Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
    Adapun manfaat penelitian yang akan didapatkan pada penelitian ini adalah :
    1.      Hasil penelitian ini akan membantu pimpinan dalam memilih karyawan yang akan dimutasi.
    2.      Meminimalisir maupun menghilangkan adanya kesalahan dalam penentuan karyawan yang dimutasi.
    3.      Hasil penelitian ini dapat dijadikan pengayaan materi pada mata kuliah Sistem Pendukung Keputusan dan Kecerdasan Buatan dengan berbasis studi kasus.

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan

    Sistem adalah kumpulan dari obyek-obyek seperti manusia, resources, konsep,dan prosedur yang ditujukan untuk melakukan fungsi tertentu atau memenuhi suatu tujuan. Dalam Rizki Triana Putri (2008), Ludwig Von Bartalanfy berpendapat bahwasistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan. Sedangkan menurut Jogiyanto sistem adalah komponen-komponen yang saling berhubungan untuk mencapai satu tujuan tertentu. Suatu sistem dapat dirumuskan sebagai setiap kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan, yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan.
    Kata keputusan (decision) berarti pilihan (choice), yaitu pilihan dari dua atau lebih kemungkinan. Keputusan juga dapat berarti kegiatan memilih suatu strategi atau tindakan dalam pemecahan suatu masalah. Tindakan memilih strategi atau aksi yang diyakini manajer akan memberikan solusi terbaik atas sesuatu itu disebut pengambilan keputusan (Ma`ruf, 2016).
    Sistem Pendukung Keputusan (SPK) didefinisikan sebagai sebuah sistem yang bertujuan untuk mendukung seorang manajer mengambil sebuah keputusan dalam kondisi permasalahan yang semi terstruktur. SPK difungsikan sebagai fasilitas yang dapat memperkuat kapabilitas sang pengambil keputusan, namun tidak sepenuhnya menggantikan peran pengambil keputusan tersebut. SPK digunakan pada pengambilan keputusan yang melibatkan pertimbangan dari manajer, atau pada pengambilan keputusan yang tidak sepenuhnya dapat diselesaikan dengan perhitungan (Ma`ruf, 2016).



    2.2. Manajemen Sumber Daya Aparatur
    Konsep manajemen sumber daya aparatur hampir sama dengan manajemen sumber daya manusia. Manajemen sumber daya manusia/aparatur (human aparatur resources management) menurut Simamora (2006, h.3) adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok pekerja. Manajemen sumber daya aparatur merupakan aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh sumber daya aparatur di dalam suatu organisasi pemerintahan yang dapat digunakan secara efektif dalam mencapai berbagai tujuan. Sebuah lembaga pemerintah tidak lepas dari aparatur sebagai pelaksana penyelenggara pemerintahan. Manajemen sumber daya manusia/ aparatur memiliki beberapa fungsi. Seperti yang diungkapkan oleh Sutrisno (2011, h.8) yang mengatakan bahwa fungsi manajemen sumber daya aparatur adalah terdiri dari:
    a.     Perencanaan
    b.    Pengorganisasian
    c.     Pengarahan dan pengadaan
    d.    Pengendalian
    e.     Pengembangan
    f.     Kompensasi
    g.    Pengintegrasian
    h.    Pemeliharaan
    i.      Pemberhentian
    2.3 Pengembangan Sumber Daya Aparatur
    Pengembangan merupakan salah satu komponen fungsi operasional dari manajemen sumber daya manusia. Menurut Hasibuan (2002, h.69) mendefinisikan pengembangan pegawai adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teoritis, teknis dan konseptual, moral pegawai sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan melalui pendidikan maupun latihan. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam upaya pengembangan sumber daya aparatur. Menurut Musanef (1984, h.14) kegiatan organisasi atau manajemen yang ditujukan untuk pemgembangan pegawai ada 3 cara yaitu:
    a. Melalui pendidikan dan latihan.
    b. Pengembangan pegawai melalui promosi (kenaikan jenjang).
     c. Pengembangan pegawai melalui perpindahan (transfer).
    2.5  Mutasi
    Perpindahan pegawai terjadi dalam setiap organisasi baik lembaga pemerintahan maupun organisasi perusahaan. Ada berbagai istilah perpindahan yang digunakan setiap organisasi, istilah yang umum digunakan adalah mutasi. Seperti yang dijelaskan oleh Hasibuan (2002, h.102) “Istilah-istilah yang sama pengertiannya dengan mutasi adalah pemindahan, alih tugas, transfer dan job rotation karyawan”. Mutasi memiliki banyak arti yang dijelaskan oleh para ahli. Menurut Moekijat (1987, h.152) yang menggunakan istilah mutasi dengan istilah pemindahan menjelaskan bahwa “Pemindahan adalah suatu perubahan horizontal, bukan suatu kenaikan atau suatu penurunan”. Selain itu menurut Simamora (2006, h.640) me-ngutarakan mutasi dengan istilah transfer: “Transfer adalah perpindahan seorang karyawan dari satu pekerjaan ke posisi lainnya yang gaji, tanggung jawab dan/atau jenjang organisasionalnya sama”. Pendapat lain menurut Hasibuan (2002, h.103) mengungkapkan bahwa: “Mutasi adalah suatu perubahan posisi/jabatan/tempat/ pekerjaan yang dilakukan baik secara horizontal maupun vertikal (promosi/ demosi) di dalam satu organisasi”.
    2.5 Pengertian Metode Technique For Others Reference by Similarity to Ideal Solution
    TOPSIS merupakan singkatan dari Tehnique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution. TOPSIS merupakan Metode yang menggunakan prinsip bahwa alternatif yang terpilih harus mempunyai jarak terdekat dari solusi ideal positif dan terjauh dari solusi ideal negatif. Metode ini banyak digunakan untuk menyelesaikan pengambilan keputusan secara praktis. Hal ini disebabkan konsepnya sederhana dan mudah dipahami dan efisien serta memiliki kemampuan mengukur kinerja relatif dari alternatif-alternatif keputusan (Marsono,2015).
    2.4.1 Algoritma TOPSIS
    Secara umum, prosedur TOPSIS mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
    1. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi.
    2. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot.
    3. Menentukan matriks solusi ideal positif dan matriks solusi ideal negatif.
    4. Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal positif dan matriks solusi ideal negatif.
    5. Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif.
     TOPSIS membutuhkan rating kerja setiap alternatif Ai pada setiap kriteria Cj yang ternormalisasi.



    dengan i=1,2,...,m; dan j=1,2,...,n, dimana :
    rij = matriks ternormalisasi [i][j]
     xij = matriks keputusan [i][j]
     Solusi ideal positif A+ dan solusi ideal negatif A_ dapat ditentukan berdasarkan rating bobot ternormalisasi (yij) sebagai berikut :

    yij = wi.rij; dengan i=1,2,...,m; dan j=1,2,...,n   
    A+ = (y1+, y2+, ..., yn+); 
    A_ = (y1-, y2-, ..., yn-); dimana:
     yij = matriks ternormalisasi terbobot [i][j]
    wi = vektor bobot[i] dari proses AHP
     yj+ = max yij, jika j adalah atribut keuntungan  
    yj-= min yij, jika j adalah atribut biaya
     yj- = min yij, jika j adalah atribut keuntungan 
    yj+ =  max yij, jika j adalah j = 1,2,...,n
    Jarak antara alternatif Ai dengan solusi ideal positif:
    i=1,2,...,m
     dimana :
     Di+ = jarak alternatif Ai dengan solusi ideal positif
     Yi+ = solusi ideal positif[i]
    yij  = matriks normalisasi terbobot[i][j]
    Jarak antara alternatif Ai dengan solusi ideal negatif :

    i=1,2,...,m 
     dimana :
    Di- = jarak alternatif Ai dengan solusi ideal negatif 
    Yi- = solusi ideal positif[i]
    yij = matriks normalisasi terbobot[i][j] Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) dapat dilihat pada rumus (2.11).
    i=1,2,...,m 
    dimana:
    Vi = kedekatan tiap alternatif terhadap solusi ideal
    Di+ = jarak alternatif Ai dengan solusi ideal positif
    Di-= jarak alternatif Ai dengan solusi ideal negatif Nilai Vi  yang lebih besar menunjukkan bahwa alternatif Ai lebih dipilih.
    2.4.2 Analisis Kebutuhan Sistem
    Melalui tahapan perhitungan TOPSIS yang terdapat di atas, maka untuk pembuatan sistem elemen-elemen yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
    1.                  Alternatif  (Ai) : Alternatif  dalam hal ini merupakan objek atau solusi yang akan dihitung nilainya oleh sistem. Objek yang dimaksud dalam hal ini adalah jenis makanan yang akan di konsumsi oleh para penderita obesitas berdasarkan kode penderita yang ditentukan, yang akan diinput melalui program.
    2.                  Kriteria (Cj) : kriteria adalah atribut dari objek atau solusi yang akan dinilai setelah diklasifikasikan sesuai dengan kebutuhan. Kriteria objek dalam hal ini adalah kriteria tentang rangking kandungan-kandungan makanan yang dipilih. Diantara kriteria yang dipakai adalah sebagai berikut :
    a.       Kandungan Karbohidrat
    b.      Kandungan Protein
    c.       Kandungan Lemak
    d.      Kandungan Kalori
    e.       Kandungan Kolestrol 
    Kriteria – kriteria tersebut yang nantinya akan dinilai baik atau tidaknya makanan tersebut dikonsumsi. Berikut ini adalah sumber yang akan diangkat :
     Adapun tabel penilaian rangking yang digunakan untuk setiap kriteria makanan tersebut adalah seperti tabel di bawah ini.
     
    3.                  Nilai preferensi (w) : adalah nilai yang akan diinputkan oleh user, untuk dicari nilai terdekatnya dengan solusi ideal positif (A+) dan terjauh dengan solusi ideal negatif (A-).
    2.4.3 Pembahasan Perhitungan TOPSIS
    Dalam pembahasan perhitungan TOPSIS ini, dapat kita ambil 5 sample dari kode penderita yang memiliki 5 kriteria. Perhitungan TOPSIS dalam sistem jika dicari secara manual, dapat kita lihat penyelesaiannya  sebagai berikut:
    Diketahui : Pada data penderita obesitas yang memilih menu makanan terdapat field KodePenderita yaitu : 001, 002, 003, 004, 005 yang menjadi alternatif (Ai). Dengan Kriteria (Cj) yaitu kandungan karbohidrat, kandungan protein, kandungan lemak, kandungan kalori dan kandungan kolestrol. Dengan nilai preferensi untuk setiap kriteria (5, 3, 1, 3, 1). Berikut ini merupakan table kecocokan alternative terhadap setiap kriteria.
    Penyelesaian :
    a.              Ai = 001(A1), 002 (A2), 003(A3), 004(A4), 005(A5), 006(A6), 007(A7). 008(A8). 009(A9). 010(A10).
    b.              Cj = Kandungan Karbohidrat(C1), Kandungan Protein(C2), Kandungan Lemak(C3), Kandungan kalori(C4), Kandungan Kolestrol(C5).
    c.              Rangking kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria (terdapat pada tabel 4.2). Bobot preferensi untuk setiap kriteria (C1, C2, C3, C4, C5) = (5, 3, 1, 3, 1).
    1.              Membuat matrik keputusan ternormalisasi:
     
    2. yij = wi.rij (menghitung bobot ternormalisasi) w  = bobot preferensi (5, 3, 1, 3, 1)










    3.Mencari y max dan y min :
       Y1+=  Max(1.589997; 1.589997; 0.529999; 0.529999; 2.649995; 0.529999; 2.119996; 2.649995; 0.529999; 0.529999 ) = 2.649995   
    Y1+ = Max(1.17108; 0.87831; 1.17108; 1.17108; 0.29277; 1.17108; 0.87831; 0.87831; 0.87831; 0.5855401 ) = 1.17108   
      Y1+ = Max(0.4271788; 0.4271788; 0.1708715; 0.1708715; 0.4271788; 0.2563073; 0.3417431; 0.3417431; 0.1708715; 0.2563073 ) = 0.4271788
       Y1+ = Max(0.8955336; 1.194045; 0.5970224; 0.8955336; 1.194045; 0.8955336; 1.194045; 0.8955336; 0.5970224; 0.8955336 ) = 1.194045  
     Y1+ = Max(0.3179994; 0.3179994; 0.2119996; 0.1059998; 0.4239992; 0.2119996; 0.529999; 0.4239992; 0.1059998; 0.2119996 ) = 0.529999  
    A+  = (2.649995; 1.17108;    0.4271788;   1.194045;   0.529999)   
    Y1-  =  Min(1.589997; 1.589997; 0.529999; 0.529999; 2.649995; 0.529999; 2.119996; 2.649995; 0.529999; 0.529999 ) = 0.529999
        Y1-  = Min(1.17108; 0.87831; 1.17108; 1.17108; 0.29277; 1.17108; 0.87831; 0.87831; 0.87831; 0.5855401 ) = 0.29277   
    Y1- = Min (0.4271788; 0.4271788; 0.1708715; 0.1708715; 0.4271788; 0.2563073; 0.3417431; 0.3417431; 0.1708715; 0.2563073 ) = 0.1708715 
      Y1-  =  Min(0.8955336; 1.194045; 0.5970224; 0.8955336; 1.194045; 0.8955336; 1.194045; 0.8955336; 0.5970224; 0.8955336 ) = 0.5970224  
     Y1- = Min (0.3179994; 0.3179994; 0.2119996; 0.1059998; 0.4239992; 0.2119996; 0.529999; 0.4239992; 0.1059998; 0.2119996 ) = 0.1059998
      A- = (0.529999; 0.29277;    0.1708715;    0.5970224;    0.1059998)      
    4.                  Jarak alternatif  Ai dengan solusi ideal positif.
                       
    5.                  Jarak alternatif Ai dengan solusi ideal negatif.

    6.                  Menentukan nilai preferensi terhadap setiap alternatif.
    Dari hasil perhitungan di atas, Nomor 008 dengan kriteria (5, 3, 4, 3, 4) mempunyai nilai tertinggi, dan merupakan solusi terbaik untuk memilih makanan tersebut. Berikut ini Tabel dari hasil perhitungan (Marsono, 2015) :






    Tabel 4.4 Hasil Perhitungan




















    BAB 3
    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1  Jenis Penelitian   
    Jenis penelitian yang digunakan dalam penyelesaian penelitian ini yaitu penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan kejadian atau fakta, keadaaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berlangsung dengan menyuguhkan apa yang sebenarnya nterjadi. 
    3.2  Kerangka Kerja
    Kerangka kerja ini merupakan langkah-langkah dilakukan dalam rangka penyelesaian masalah yang akan dibahas. Adapun kerangka kerja dari penelitian ini yaitu sebagai berikut :
    1.      Studi Pendahuluan
    Melakukan penelitian tahap awal untuk mencari informasi awal berdasarkan mengenai penelitian yang berhubungan dengan penerapan metode Technique For Order Preference by Similarity to Ideal Solution untuk menentukan karyawan yang cocok untuk dimutasikan dan kriteria apa saja yang mempengaruhinya. Informasi-informasi ini akan digunakan untuk mengidentifikasi masalah.
    2.      Menentukan Tujuan
    Berdasarkan perumusan masalah yang telah dibuat pada tahap sebelumnya, maka tahap penentuan tujuan berguna untuk memperjelas kerangka tentang apa saja yang menjadi sasaran dari penelitian ini. Pada tahap ini ditentukan tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana merancang dan mengimplementasikan metode penalaran Technique For Order Preference by Similarity to Ideal Solution yang memudahkan dalam proses pengambilan keputusan dalam penentuan karyawan yang dimutasi.



    3.      Mempelajari Literatur
    Melalui studi literatur, dipelajari teori-teori yang berhubungan dengan dasar matematika, dan khususnya tentang penggunaan metode Technique For Order Preference by Similarity to Ideal Solution untuk pengambilan keputusan bertujuan untuk mempermudah dalam proses penentuankaryawan yang dimutasi. Sumbernya berupa jurnal, buku  maupun situs internet yang berhubungan dengan penalaran Technique For Order Preference bySimilarity to Ideal Solution.
    4.      Mengumpulkan Data
    Data penelitian ini dikumpulkan dari observasi, buku-buku dan situs yang berhubungan dengan penalaran logika Technique For Order Preference by Similarity to Ideal Solution serta data dicari dari narasumber.
    5.      Analisa Masalah
    Dari hasil studi literatur yang dilakukan, selanjutnya dilakukan tahap analisis. Pada tahap ini, dianalisa lebih mendalam tentang pengolahan data dari program petani budidaya padi dan akan dirancang dengan menggunakan penalaran Technique For Order Preference by Similarity to Ideal Solution dan nantinya HRD/Departemen SDM dapat mengambil keputusan, sehingga setiap menentukan karyawan yang dimutasi sesuai dengan keahlian dan keterampilan yang mereka miliki.
    6.      Pengolahan Data dengan Metode TOPSIS
    Dari hasil pengumpulan data selanjutnya dilakukan analisis untuk membuat disain atau rancangan. Setelah itu digunakan metode penalaran Technique For Order Preference by Similarity to Ideal Solution untuk melakukan pengolahan data pada proses penentuan karyawan yang dimutasi.
    7.      Perancangan Sistem
    Pada tahap ini akan dilakukan perancangan model yang cocok untuk permasalahan ini, perancangan input-input parameter yang digunakan berdasarkan data-data yang telah didapat. Adapun tahap-tahapan perancangan adalah:


    a.  Perancangan Model
    Model adalah gambaran dari solusi yang dihasilkan, dengan adanya perancangan model ini dapat digambarkan apa yang menjadi tujuan penelitian, sehingga model dapat kita jadikan sebagai pedoman untuk merancang sistem yang telah direncanakan.
          b.  Perancangan Input
    Dari data-data yang telah didapatkan dan dianalisa, baik itu dari studi literatur, studi lapangan ataupun wawancara, maka dapat dijadikan referensi untuk merancang input yang akan digunakan di dalam sistem.
    c.   Perancangan parameter-parameter sistem yang diperlukan
    Perancangan parameter dilakukan berdasarkan kebutuhan sebuah sistem, parameter-parameter ini kemudian akan dijadikan data input awal untuk dilakukan pengolahan dengan menggunakan Web Browser.
    8. Mengimplementasi Sistem dengan Metode TOPSIS
                Berdasarkan pengolahan data yang telah diproleh maka pada tahap implementasi dilakukan pengujian dari masing-masing kriteria penentuan karyawan yang dimutasi. Pengolahan data yang dilakukan  dengan menggunakan metode Technique For Order Preference by Similarity to Ideal Solution ( TOPSIS) untuk menghasilkan kesesuaian penentuan karyawan yang dimutasi. Implementasi ini digunakan perangkat lunak Web Browser yang berjalan pada sistem operasi minimal menggunakan windows XP.

    9. Pengujian Hasil
    Pengujian dilakukan untuk membandingkan hasil yang didapatkan pada tahap implementasi sistem yang dibuat. Apakah hasil yang didapat sesuai dengan pengujian yang dilakukan. Pada tahap ini, dilakukan penilaian apakah perangkat lunak yang dikembangkan telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Adapun teknik pengujian data ini adalah dengan menguji coba seluruh spesifikasi terstruktur dan sistem secara keseluruhan. Proses pengujian sistem diperlukan bertujuan untuk memastikan sudah benar dan sesuai dengan karakteristik yang ditetapkan sebelumnya. Berikut ini diuraikan mekanisme pengujian yang dilakukan, yaitu:
    a.    Menentukan hasil yang akan diharapkan sebagai faktor prediksi terhadap karyawan yang dimutasi dengan perhitungan manual.
    b.    Menjalankan kasus pengujian sistem karakter dan keahlian dari karyawan.
    c.    Melakukan perbandingan hasil pengujian penilaian karyawan yang cocok dimutasi dengan hasil prediksi karakter dan keahlian yang diharapkan, jika terdapat perbedaan hasil maka akan dilakukan perbaikan sistem sesuai dengan kesalahan yang ditemukan.























    BAB IV
    HASIL DAN PEMBAHASAN


    Pemilihan karyawan yang tepat untuk dimutasi merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan untuk memecahkan masalah, sehingga perusahaan benar-benar memilih karyawan yang pantas untuk dimutasikan. Pengambilan keputusan mengacu kepada pemilihan atau perangkingan alternatif-alternatif yang tersedia dengan menggunakan beberapa kriteria sebagai bahan pertimbangan pemilihan.

    4.1  Analisis Sistem
    Menganalisis sebuah sistem, memilih alternatif pemecahan masalah dan menyelesaikan masalah. Dalam membangun sebuah sistem, maka  analisis perlu mengetahui kebutuhan yang diperlukan untuk sistem yang akan dibangun, dan untuk memahami terlebih dahulu masalah yang dihadapi oleh sistem, seperti mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan fungsional dari sistem sehingga dapat diketahui apa saja kebutuhan-kebutuhan pemakai. Analisis sistem yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri analisis kebutuhan sistem pendukung keputusan, serta analisis pemecahan masalah pengambilan keputusan untuk pemilihan karyawan yang dimutasi. Dalam tahap ini terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem, mengidentifikasi masalah, memahami kinerja dari sistem yang ada, menganalisa sistem, membuat laporan hasil analisis.
                Technique For Others Reference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) merupakan metode yang digunakan dalam pengambilan keputusan untuk pemilihan karyawan yang dimutasi.






    4.2 Arsitektur Sistem Pengolahan Data
    Data input Reprentasi masalah
    1.       Data alternatif
    2.       Data criteria
    Arsitektur proses pengolahan data pemilihan karyawan yang dimutasi dapat dilihat pada gambar  berikut:

    1.       Menentukan bobot masing-masing kriteria (w)
    2.       Membuat matriks perbandingan alternatif dan kriteria
    3.       Membuat matriks keputusan ternormalisasi
    4.       Menghitung matriks ternormalisasi dan terbobot
    5.       Membuat nilai max dan min
    6.       Mencari nilai D+ dan D- untuk setiap alternatif





    7.        
    8.        
    9.        
    10.     
    11.     
    Proses perangkingan alternatif yang baik (p)
    User
     













    Gambar 4 .1 .  Arsitektur Sistem Secara Umum

                    Pada gambar 4.1. menjelaskan arsitektur sistem dilakukan untuk yang pertama melakukan atau menentukan data alternatif dan kriteria peneliti juga menentukan rating kepentingan dan menentukan rating kecocokan untuk setiap kriteria. Peneliti juga akan menghitung indikat kecocokan TOPSIS dan menghitung drajat keoptimisan, setelah itu akan diproses perangkingan alternatif yang baik oleh peneliti (user).

    4.3.1 Analisis Konsep Technique For Others Reference by Similarity to Ideal Solution(TOPSIS)
    Menggunakan Technique For Others Reference by Similarity to Ideal Solution(TOPSIS) adalah salah satu metode yang bisa membantu pengambil keputusan terhadap beberapa alternatif keputusan yang harus diambil dengan beberapa kriteria dan derajat kecocokan setiap alternatif. Dalam proses pemilihan padi terbaik yang dilakukan dengan menggunakan Technique For Others Reference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS), diperlukan kriteria-kriteria, bobot kepentingan setiap kriteria dan rating kecocokan alternatif terhadap kriteria untuk melakukan perhitungan sehingga akan didapatkan alternatif terbaik. Dalam hal ini sumber data yang di dapat dari PTPN IV Air Batu, maka dari itu peneliti menulis bahwa A1 itu sama dengan alternatif 1, peneliti juga mengelompokan antara A1 dengan sumber data yang ada dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:

    Tabel 4.1. Alternatif
    Alternatif
    Keterangan
    A1
    Haris

    A2
    Puput
    A3
    Dodi
    A4
    Kolman
    A5
    Saring

    Sedangkan kriteria-kriteria yang digunakan terlihat dalam tabel berikut ini:
    keahlian, umur, loyalitas, tingkat pendidikan, kinerja dan pengalaman kerja.
    Tabel 4.2. Kriteria
    Kriteria
    Keterangan
    C1
    Keahlian
    C2
    Umur
    C3
    Loyalitas
    C4
    Tingkat Pendidikan
    C5
    Pengalaman Kerja

    Di mana tabel 4.2 di bawah menjelaskan bahwa karyawan yang cocok untuk dimutasikan adalah karyawan yang sudah diputuskan sebagai karyawan terbaik di antara karaywan lainnya (alternatif) beserta dengan kriteria ini bersumber dari PTPN IV Air Batu. Sedangkan  KH = Keahlian (C1), U = Umur (C2), L = Loyalitas (C3), TP = Tingkat Pendidikan (C4), KN = Kinerja (C5), PB = Pengalaman Bekerja (C6), adalah bagian kriteria yang sudah ditentukan. Haris (A1), Puput (A2), Dodi (A3), Kolman (A4) dan Saring (A5) adalah sebagai alternatif untuk menentukan karyawan yang cocok dimutasikan. Model Technique For Others Reference by Similarity to Ideal Solution  dapat dilihat pada gambar 4.2 di bawah ini:













    Haris
     A1

    Puput
     A2

    Dodi
     A3

    Kolman
     A4

    Saring
     A5

    KH
     C1
    C1
    U
    C2
    L
    C3
    TP
    C4
    PB
    C5




    Karyawan yang Dimutasi
     

















    Gambar 4.2 Model Technique For Others Reference by Similarity to Ideal Solution
    Variabel-variabel linguistik yang merepresentasikan bobot kepentingan untuk setiap kriteria, adalah:
    a.       Bobot kepentingan untuk kriteria keahlian dan loyalitas
    Kepentingan (W) = {SB, BG, CB, BR, BS} dengan SB = Sangat Bagus;  BG = Bagus; CB = Cukup Bagus; BR = Buruk; BS = Buruk Sekali
    b.      Bobot kepentingan untuk kriteria pengalaman bekerja
    Kepentingan (W) = {5,4,3,2,1} dengan 5 >= 5 tahun;  4 = 4 tahun; 3 = 3 tahun; 2 = 2 tahun; 1 = ± 1 tahun
    c.        Bobot kepentingan untuk kriteria umur
    Kepentingan (W) = { 5,4,3,2,1 } dengan 5 > 40 tahun ; 4 = 35 s/d 40 tahun ; 3 = 30 s/d 34 tahun ; 2 = 25 s/d 29 tahun ; 1 = 20 s/d 24 tahun.
    d.      Bobot kepentingan untuk kriteria tingkat pendidikan
    Kepentingan (W)  = {5,4,3,2,1 } dengan  5 = D3/S1/S2; 4 = SMA ; 3 = SMP ; 2 = SD/Sederajat ; 1= Tidak Bersekolah.
    Perhitungan TOPSIS dimulai dari :
    1.      Menentukan bobot masing-masing kriteria (w)
    Berikut merupakan bobot dari masing – masing kriteria :
    a.       Keahlian (K) = 4
    b.      Umur (U) = 4
    c.       Loyalitas (L) = 5
    d.      Tingkat Pendidikan (TP) = 3
    e.       Pengalaman Bekerja (PB) = 4
    2.      Membuat matriks perbandingan alternatif dan kriteria
    Tabel 4.3 matriks perbandingan alternatif dan kriteria
    Alternatif
    Rating kecocokan
    C1
    C2
    C3
    C4
    C5
    A1
    4
    5
    4
    4
    3
    A2
    3
    3
    3
    4
    4
    A3
    3
    2
    3
    1
    4
    A4
    3
    3
    4
    2
    4
    A5
    4
    4
    2
    2
    4




    3.      Membuat matriks keputusan ternormalisasi
    Sebelum memulai mencari matriks keputusan ternormalisasi maka, terlebih dahulu mencari pembaginya agar lebih mudah. Adapun rumusnya yaitu sebagai berikut :
    A1,C1 = 4 / (SQRT((4^2)+(3^2)+(3^2)+(3^2)+(4^2)))
                                        = 0,520755644
    A1,C2 = 5 / (SQRT((5^2)+(3^2)+(2^2)+(3^2)+(4^2)))
                                        = 0,629940788
    A1,C3 = 4 / (SQRT((4^2)+(3^2)+(3^2)+(4^2)+(2^2)))
                                        = 0,544331054
    A1,C4 = 4 / (SQRT((4^2)+(4^2)+(1^2)+(2^2)+(2^2)))
                                        = 0,624695048
    A1,C5 = 3 / (SQRT((3^2)+(4^2)+(4^2)+(4^2)+(4^2)))
                                        = 0,351123442
    A2,C1 = 3 / (SQRT((4^2)+(3^2)+(3^2)+(3^2)+(4^2)))
                                        = 0,390566733
    A2,C2 = 3 / (SQRT((5^2)+(3^2)+(2^2)+(3^2)+(4^2)))
                                        = 0,377964473
    A2,C3 = 3 / (SQRT((4^2)+(3^2)+(3^2)+(4^2)+(2^2)))
                                        = 0,40824829
    A2,C4 = 4 / (SQRT((4^2)+(4^2)+(1^2)+(2^2)+(2^2)))
                                        = 0,624695048
    A2,C5= 4 / (SQRT((3^2)+(4^2)+(4^2)+(4^2)+(4^2)))
                                        = 0,468164589
    A3,C1 = 3 / (SQRT((4^2)+(3^2)+(3^2)+(3^2)+(4^2)))
                                        = 0,390566733
    A3,C2 = 2 / (SQRT((5^2)+(3^2)+(2^2)+(3^2)+(4^2)))
                                        = 0,251976315
    A3,C3 = 3 / (SQRT((4^2)+(3^2)+(3^2)+(4^2)+(2^2)))
                                        = 0,40824829
    A3,C4 = 1 / (SQRT((4^2)+(4^2)+(1^2)+(2^2)+(2^2)))
                                        = 0,156173762
    A3,C5= 4 / (SQRT((3^2)+(4^2)+(4^2)+(4^2)+(4^2)))
                                        = 0,468164589
    A4,C1 = 3 / (SQRT((4^2)+(3^2)+(3^2)+(3^2)+(4^2)))
                                        = 0,390566733
    A4,C2 = 3 / (SQRT((5^2)+(3^2)+(2^2)+(3^2)+(4^2)))
                                        = 0,377964473
    A4,C3 = 4 / (SQRT((4^2)+(3^2)+(3^2)+(4^2)+(2^2)))
                                        = 0,544331054
    A4,C4 = 2 / (SQRT((4^2)+(4^2)+(1^2)+(2^2)+(2^2)))
                                        = 0,312347524
    A4,C5= 4 / (SQRT((3^2)+(4^2)+(4^2)+(4^2)+(4^2)))
                                        = 0,468164589
    A5,C1 = 4 / (SQRT((4^2)+(3^2)+(3^2)+(3^2)+(4^2)))
                                        = 0,520755644
    A5,C2 = 4 / (SQRT((5^2)+(3^2)+(2^2)+(3^2)+(4^2)))
                                        = 0,503952631
    A5,C3 = 2 / (SQRT((4^2)+(3^2)+(3^2)+(4^2)+(2^2)))
                                        = 0,272165527
    A5,C4 = 2 / (SQRT((4^2)+(4^2)+(1^2)+(2^2)+(2^2)))
                                        = 0,312347524
    A5,C5= 4 / (SQRT((3^2)+(4^2)+(4^2)+(4^2)+(4^2)))
                                        = 0,468164589
    4.      Menghitung matriks ternormalisasi dan terbobot
    Menghitung matriks ternormalisasi terbobot ini diperoleh dari perkalian matriks keputusan terbobot dengan w, berikut penjelasannya :
    A1,C1 = (4 / (SQRT((4^2)+(3^2)+(3^2)+(3^2)+(4^2)))) * 4 = 2,083022576
    A2,C2 = (5 / (SQRT((5^2)+(3^2)+(2^2)+(3^2)+(4^2)))) * 4 = 2,519763153
    A3,C3 = (4 / (SQRT((4^2)+(3^2)+(3^2)+(4^2)+(2^2)))) * 5 = 2,72165527
    A4,C4 = (4 / (SQRT((4^2)+(4^2)+(1^2)+(2^2)+(2^2)))) * 3 = 1,874085143
    A5,C5 = (3 / (SQRT((3^2)+(4^2)+(4^2)+(4^2)+(4^2)))) * 4 = 1,404493766
    A2,C1 = (3 / (SQRT((4^2)+(3^2)+(3^2)+(3^2)+(4^2)))) * 4 = 1,562266932
    A2,C2 = (3 / (SQRT((5^2)+(3^2)+(2^2)+(3^2)+(4^2)))) * 4 = 1,511857892
    A2,C3 = (3 / (SQRT((4^2)+(3^2)+(3^2)+(4^2)+(2^2)))) * 5 = 2,041241452
    A2,C4 = (4 / (SQRT((4^2)+(4^2)+(1^2)+(2^2)+(2^2)))) * 3 = 1,874085143
    A2,C5= (4 / (SQRT((3^2)+(4^2)+(4^2)+(4^2)+(4^2)))) * 4 = 1,872658355
    A3,C1 = (3 / (SQRT((4^2)+(3^2)+(3^2)+(3^2)+(4^2)))) *4 = 1,562266932
    A3,C2 = (2 / (SQRT((5^2)+(3^2)+(2^2)+(3^2)+(4^2)))) * 4 = 1,007905261
    A3,C3 = (3 / (SQRT((4^2)+(3^2)+(3^2)+(4^2)+(2^2)))) * 5 = 2,041241452
    A3,C4 = (1 / (SQRT((4^2)+(4^2)+(1^2)+(2^2)+(2^2)))) * 3 = 0,468521286
    A3,C5= (4 / (SQRT((3^2)+(4^2)+(4^2)+(4^2)+(4^2)))) * 4 = 1,872658355
    A4,C1 = (3 / (SQRT((4^2)+(3^2)+(3^2)+(3^2)+(4^2)))) * 4 = 1,562266932
    A4,C2 = (3 / (SQRT((5^2)+(3^2)+(2^2)+(3^2)+(4^2)))) * 4 = 1,511857892
    A4,C3 = (4 / (SQRT((4^2)+(3^2)+(3^2)+(4^2)+(2^2)))) * 5 = 2,72165527
    A4,C4 = (2 / (SQRT((4^2)+(4^2)+(1^2)+(2^2)+(2^2)))) * 3 = 0,937042571
    A4,C5= (4 / (SQRT((3^2)+(4^2)+(4^2)+(4^2)+(4^2)))) * 4 = 1,872658355
    A5,C1 = (4 / (SQRT((4^2)+(3^2)+(3^2)+(3^2)+(4^2)))) * 4 = 2,083022576
    A5,C2 = (4 / (SQRT((5^2)+(3^2)+(2^2)+(3^2)+(4^2)))) * 4 = 2,015810523
    A5,C3 = (2 / (SQRT((4^2)+(3^2)+(3^2)+(4^2)+(2^2)))) * 5 = 1,360827635
    A5,C4 = (2 / (SQRT((4^2)+(4^2)+(1^2)+(2^2)+(2^2)))) * 3 = 0,937042571
    A5,C5= (4 / (SQRT((3^2)+(4^2)+(4^2)+(4^2)+(4^2)))) * 4 = 1,872658355
    5.      Membuat nilai max dan min
    Nilai maksimal dan minimal diperoleh dari :

    a.       Maksimal
    Keahlian = max(2,083022576; 1,562266932; 1,562266932; 1,562266932; 2,083022576) = 2,083022576
    Umur = max(2,519763153;  1,511857892; 2,041241452; 2,041241452; 0,468521286;  1,872658355) = 2,519763153
    Loyalitas = max(2,72165527; 2,041241452; 2,041241452;  2,72165527; 1,360827635 = 2,72165527
    Tingkat Pendidikan = max(1,874085143 ; 1,874085143; 0,468521286; 0,937042571; 0,937042571) = 1,874085143
    Pengalaman Bekerja = max(1,404493766; 1,872658355; 1,872658355; 1,872658355; 1,872658355) = 1,872658355
    b.      Minimal
    Keahlian = min(2,083022576; 1,562266932; 1,562266932; 1,562266932; 2,083022576) = 1,562266932
    Umur = min(2,519763153;  1,511857892; 2,041241452; 2,041241452; 0,468521286;  1,872658355) = 1,007905261
    Loyalitas = min(2,72165527; 2,041241452; 2,041241452;  2,72165527; 1,360827635 = 1,360827635
    Tingkat Pendidikan = min(1,874085143 ; 1,874085143; 0,468521286; 0,937042571; 0,937042571) = 0,468521286
    Pengalaman Bekerja = min(1,404493766; 1,872658355; 1,872658355; 1,872658355; 1,872658355) = 1,404493766

    6.      Mencari nilai D+ dan D- untuk setiap alternatif
    D+ C1=SQRT((2,083022576-2,083022576)^2+(2,519763153-2,519763153)^2+( 2,72165527- 2,72165527)^2+( 1,874085143- 1,874085143)^2+( 1,404493766- 1,872658355)^2) = 0,468164589
    D+ C2=SQRT((1,562266932-2,083022576)^2+( 1,511857892-2,519763153)^2+( 2,041241452- 2,72165527)^2+( 1,874085143- 1,874085143)^2+( 1,872658355- 1,872658355)^2) = 1,322884129
    D+ C3=SQRT((1,562266932-2,083022576)^2+( 1,007905261-2,519763153)^2+( 2,041241452- 2,72165527)^2+( 0,468521286- 1,874085143)^2+( 1,872658355- 1,872658355)^2) = 2,23505558
    D+ C4=SQRT((1,562266932-2,083022576)^2+( 1,511857892-2,519763153)^2+( 2,72165527- 2,72165527)^2+( 0,937042571- 1,874085143)^2+( 1,872658355- 1,872658355)^2) = 1,471430677
    D+ C5=SQRT((2,083022576-2,083022576)^2+( 2,015810523-2,519763153)^2+( 1,360827635- 2,72165527)^2+( 0,937042571- 1,874085143)^2+( 1,872658355- 1,872658355)^2) = 1,72738788
    D- C1=SQRT((2,083022576-1,562266932)^2+(2,519763153-1,007905261)^2+( 2,72165527-1,360827635)^2+(1,874085143-0,468521286)^2+(1,404493766- 1,404493766)^2) = 2,526729573
    D- C2=SQRT((1,5622669321,562266932)^2+(1,511857892-1,007905261)^2+( 2,041241452-1,360827635)^2+(1,874085143-0,468521286)^2+(1,872658355- 1,404493766)^2) = 1,706376001
    D- C3=SQRT((1,562266932-1,562266932)^2+(1,007905261-1,007905261)^2+( 2,041241452-1,360827635)^2+(0,468521286-0,468521286)^2+(1,872658355- 1,404493766)^2) = 0,825918304
    D- C4=SQRT((1,562266932-1,562266932)^2+(1,5118578921,007905261)^2+( 2,72165527-1,360827635)^2+(0,937042571-0,468521286)^2+(1,872658355- 1,404493766)^2) = 1,59515215
    D- C5=SQRT((2,083022576-1,562266932)^2+(2,015810523-1,007905261)^2+( 1,360827635-1,360827635)^2+(0,937042571-0,468521286)^2+(1,872658355- 1,404493766)^2) = 1,313677941
    7.      Proses perangkingan alternatif yang baik (p)
    A1 = 2,526729573/( 2,526729573 + 0,468164589) = 0,843679087
    A2 = 1,706376001/( 1,706376001 + 1,322884129) = 0,563297943
    A3 = 0,825918304/ 0,825918304  + 2,23505558) = 0,269822068
    A4 = 1,59515215/( 1,59515215 + 1,471430677) = 0,520172531
    A5 = 1,313677941/( 1,313677941 + 1,72738788) = 0,43197945
    Dari data diatas maka akan diperelohe perangkingan yaitu sebagai berikut :
    Tabel 4.4 Perangkingan
    Haris
    0,843679087
    I
    Puput
    0,563297943
    II
    Dodi
    0,269822068
    V
    Kolman
    0,520172531
    III
    Saring
    0,43197945
    IV





    BAB V
    KESIMPULAN DAN SARAN
    6.1       Kesimpulan
    Berdasarkan hasil penulisan pada Bab I sampai dengan Bab IV yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan yang dapat berguna bagi para pembaca sehingga penulisan PKM ini dapat lebih bermanfaat. Adapun kesimpulan dari penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :
    1.        Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka diperoleh kriteria – kriteria dalam menentukan karyawan yang pantas untuk dimutasi. Adapun kriteria – kriteria yang digunakan yaitu keahlian, umur, loyalitas, tingkat pendidikan dan pengalaman kerja. Dengan kriteria – kriteria tersebut diharapkan mampu menghasilkan nama karyawan yang memang pantas untuk dimutasi.
    2.        Implementasi metode Technique For Others Reference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) mampu menjawab permasalahan dalam menentukan karyawan yang dimutasi. PTPN IV Air Batu dapat menentukan karyawan yang benar – benar pantas untuk dimutasikan, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan dan karyawan itu sendiri.
    3.        Selain itu sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode TOPSIS ini juga diimplementasikan kedalam suatu sistem berbasis web dalam menentukan karyawan yang pantas untuk dimutasikan.


    6.2       Saran
    Berikut ini beberapa saran yang penulis berikan dalam rangka pengembangan dan pemanfaatan dari penelitian yang telah dilakukan mengenai implementasi metode Technique For Others Reference by Similarity to Ideal Solution :
    1.      Untuk penelitian selanjutnya, dapat menggunakan software maupun sistem lain seain web sehingga yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah yang menjadi objek penelitian sehingga penelitian yang dilakukan selanjutnya bisa lebih disempurnakan.
    2.      Untuk PTPN IV Air Batu, hasil dari penelitian yang telah dilakukan dapat dijadikan pegangan dalam menganalisa hasil usaha dan mengambil kebijakan bagi kemajuan perusahaan maupun karyawan itu sendiri.























    DAFTAR PUSTAKA


    Ma’ruf. (2016). “Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supplier Menggunakan Metode TOPSIS pada Perusahaan Furniture”. Prosiding Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis & Call For Paper FEB UMSIDA.

    Nugroho, Sapto, Eri. 2013. “Pelaksanaan Mutasi Jabatan Struktural yang Dilakukan oleh Pemerintah Kota Malang Studi pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Malang”. Jurnal Administrasi Publik (JAP). Vol. 1, No. 6, Hal. 1123-1130.

    Marsono. 2015. “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Menu Makanan pada Penderita Obesitas dengan Menggunakan Metode TOPSIS”. Jurnal SAINTIKOM.Vol.14, No. 3.

    Hasibuan, Melayu SP. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE YKPN, Yogyakarta.

    Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia . Jakarta : Kencana.

    Moekijat . 1987. Manajemen Kepegawaian. Bandung : Alumnus.












    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • Copyright © - Life style

    Life style - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan