• Posted by : life style Saturday, 1 October 2016



    MAKALAH
    BAHASA INDONESIA
    tentang
    MENYIMAK
    D
    I
    S
    U
    S
    U
    N

    OLEH
    1. PURNAMA SATIVA NASUTION
    2. RIRIN ISDAHYANTI
    3. SINTA WULANDARI
    4. UCI RAMADHANI
    KELAS :  SI-2H







    KATA PENGANTAR

                Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang , kami panjatkan puja   dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat hidayah dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia tentang “Menyimak”. . .
                Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini, untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pebuatan makalah ini.    
                Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah kami ini masih ada kekurangan baik dari susunan, kalimat, maupun tata bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka, kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
                Akhir kata kami berharap semoga makalah Bahasa Indonesia tentang “Menyimak” dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.



    Kisaran,    Februari 2016                                                                                            
    Tim Penulis







    DAFTAR ISI

          Kata Pengantar ...................................................................................... i
        Daftar isi ............................................................................................... ii
        BAB I Pendahuluan .............................................................................. 1
               1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
               1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 1
               1.3 Manfaat dan Tujuan ................................................................ 1
        BAB II Pembahasan ............................................................................. 2
               2.1 Pengertian Menyimak ............................................................. 2
               2.2 Tujuan Menyimak ................................................................... 3
               2.3 Jenis –Jenis Menyimak ........................................................... 4
               2.4 Faktor Yang Mempengaruhi  dalam Menyimak ...................... 6
               2.5 Perbedaan Gaya Menyimak Berdasarkan Jenis Kelamin ........ 7
        BAB III Penutup ................................................................................... 8
               3.1 Kesimpulan ............................................................................. 8
        DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 9


    BAB I
    PENDAHULUAN

    I.1  LATAR BELAKANG
                Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan memberikan pengetahuan agar mahasiswa mampu menguasai bahasa Indonesia sebaik-baiknya. Untuk mencapai tujuan ini maka, pada dasarnya ada empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh mahasiswa secara baik dan benar sebagaimana tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yaitu keterampilan menyimak (listening skill),keterampilan berbicara(speaking skill),keterampilan membaca(reading skill),dan keterampilan menulis(writing skill)
                Dari keempat keterampilan berbahasa (language skill) yang dikemukakan diatas hanya keterampilan menyimak yang akan menjadi perhatian dalam makalah ini karena pada umumnya pengetahuan diperoleh melalui keterampilan menyimak. Setiap orang mendengar berita-berita melalui media masa maupun informasi melalui tatap muka, saat itu telah berlangsung  pula kegiatan menyimak. Oleh karena itu, pengajaran menyimak mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran di sekolah dasar sebab kemampuan menyimak yang baik adalah kondisi awal untuk menghasilkan prestasi belajar yang baik.

                1.2  Rumusan Masalah
    1.      Apa yang dimasud dengan menyimak?
    2.      Apa tujuan menyimak?
    3.      Apa saja jenis menyimak?
    4.      Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi kemampuan menyimak?

    1.3  Manfaat dan Tujuan
    v  Mahasiswa dapat mengetahui pengertian menyimak
    v  Mahasiswa dapat mengetahui tujuan menyimak
    v  Mahasiswa dapat menyebutkan jenis-jenis menyimak
    v  Mahasiswa dapat mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa menyimak di sekolah dasar
    v  Mahasiswa dapat memahami upaya meningkatkan kemampuan siswa menyimak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar


    BAB II
    PEMBAHASAN

                2.1 Pengertian Menyimak
                Menyimak sangat dekat maknanya dengan mendengar dan mendengarkan.Namun , kalau kita pelajari lebih jauh, ketiga kata itu terdapat perbedaan pengertian. Mendengar didefinisikan sebagai suatu proses penerimaan bunyi yang dating dari luar tanpa banyak memerhatikan makna dan pesan bunyi itu. Sedangkan menyimak adalah proses mengdengar dengan pemahaman dan perhatian terhadap makna dan pesan bunyi itu. Jadi, di dalam proses menyimak sudah termasuk mendengar, sebaliknya mendengar belum tentu menyimak. Di dalam bahasa Inggris terdapat istilah “listening comprehension” untuk menyimak dan “to hear” untuk mendengar.
                Menurut poerwadarminta (1984: 941) “ Menyimak adalah mendengarkan atau memerhatikan baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca orang”. Menyimak merupakan proses pendengaran, mengenal dan menginterprestasikan lambing-lambang lisan, sedangkan mendengar adalah suatu proses penerimaan bunyi yang datang dari luar tanpa banyak memerhatikan makna itu.
                Jika keterampilan menyimak dikaitkan dengan keterampilan berbahasa yang lain, seperti keterampilan membaca, maka kedua keterampilan berbahasa ini berhubungan erat, karena keduanya merupakan alat untuk menerima komunikasi. Perbedaannya terletak dalam hal jenis komunikasi.Menyimak berhubungan dengan komunikasi lisan, sedangkan membaca berhubungan dengan komunikasi tulis. Dalam hal tujuan, keduanya mengandung persamaan, yaitu memperoleh informasi, menangkap isi,  memahami makna komunikasi.
                Menurut Tarigan (1993: 20) mengemukakan pengertian menyimak sebagai berikut: menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambing-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, argumentasi,serta interprestasi untuk memperoleh informasi, menangkap serta, memahami makna komunikasi yang disampaikan si pembicara melalui ucapan atau bahasa lisan. Dari uraian diatas,maka dapatlah ditarik kesimpulan bahwa menyimak adalah mendengarkan serta memerhatikan baik-baik apa yang dibaca atau diucapkan oleh si pembicara serta menangkap dan memahami isi dan makna komunikasi yang tersirat di dalamnya.
                Kegiatan menyimak merupakan kegiatan berbahasa yang cukup kompleks karena melibatkan berbagai proses menyimak dalam saat yang sama. Pada saat menyimak mendengarkan bunyi berbahasa, pada saat itu pula mentalnya aktif bekerja mencoba memahami, menafsirkan apa yang disampaikan pembicara, dan pada saat itu ia harus menerima respons. Pada dasarnya respons yang diberikan itu akan terjadi setelah terjadinya integrasi antara pesan yang didengar dengan latar belakang pengetahuan dan pengalaman penyimak. Respon itu bias sama dengan yang dikehendaki pembicara dan bias pula tidak sama.
                Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hakikat menyimak itu adalah suatu rentetan proses, mulai dari proses mengidentifikasi bunyi, menyusun penafsiran, memanfaatkan hasil penafsiran, dan proses penyimpanan, serta proses menghubung-hubungkan hasil penafsiran itu dengan keseluruhan pengetahuan dan pengalaman.

            2.2 Tujuan Menyimak
    1.      Menyimak untuk belajar dimana orang tersebut bertujuan agar ia dapat memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran sang pembicara.
    2.      Menyimak untuk menikmati dimana orang yang menyimak dengan penekanan pada penikmatan terhadap sesuatu dari materi yang diujarkan atau diperdengarkan atau dipagelarkan (terutama sekali dalam bidang seni).
    3.      Menyimak untuk mengevaluasikan dimana orang menyimak dengan maksud agar ia dapat menilai apa-apa yang dia simak (baik-buruk, indah-jelek, tepat-ngawur, logis-tidak logis dan lain-lain).
    4.      Menyimak untuk mengapresiasi dimana orang yang menyimak dapat menikmati serta menghargai apa-apa yang disimaknya itu (misalnya: pembaca berita, puisi,music dan lagu dialog, diskusi panel,dan perdebatan).
    5.      Menyimak untuk mengkomunikasikan ide-ide dimana orang yang menyimak bermaksud agar ia dapat menkomunikasikan ide-ide, gagasan-gagasan, maupun perasaan-perasaanya kepada orang lain dengan lancar dan tepat.
    6.      Menyimak untuk membedakan bunyi-bunyi dimana orang yang menyimak bermasud agar dia dapat membedakan bunyi-bunyi yang tepat; mana bunyi yang membedakan arti (distingtif), mana bunyi yang tidak membedakan arti;biasanya ini terlihat pada seseorang yang sedang belajar bahasa asing yang asik mendengarkan ujaran pembicara asli (native speaker).
    7.      Menyimak untuk memecahkan masalah dimana orang yang menyimak bermasud agar ia dapat memecahkan masalah secara kreatif dan analisis, sebab dari sang pembicara dia mungkin memperoleh banyak masukan berharga.
    8.      Menyimak untuk menyainkan dimana orang yang menyimak untuk menyakinkan dirinya terhadap suatu masalah atau pendapat yang selama ini dia ragukan.





    2.3 Jenis-Jenis Menyimak
                Adapun jenis-jenis menyimak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia (Sutari, 1998: 47) adalah sebagai berikut:
    Ø  Menyimak Ekstensif (Extensive Listening)
                Menyimak ekstensif ( extensive listening) adalah sejenis kegiatan menyimak yang berhubungan dengan hal-hal lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu bahasa, tidak perlu di bawah bimbingan langsung seorang guru. Penggunaan yang paling mendasar ialah untuk menyajikan kembali bahan yang telah diketahui dalam suatu lingkungan baru dengan cara yang baru. Selain itu, dapat pula murid dibiarkan mendengar butir-butir kosakata dan struktur-struktur yang baru bagi murid yang terdapat dalam arus bahasa yang ada dalam kapasitasnya untuk menangabinya. Pada umumnya, sumber yang paling baik untuk menyimak ekstensif adalah rekaman yang dibuat guru sendiri, misalnya rekamanan yang bersumber dari siaran radio, televise, dan sebagainya.
    Ø  Menyimak Intensif(Intensif Listening)
                Menyimak intensif(Intensif Listening) adalah menyimak yang diarahkan pada suatu yang jauh lebih diawasi, dikontrol, terhadap suatu hal tertentu. Dalam hal ini harus diadakan suatu pembagian penting yaitu diarahkan pada butir-butir bahasa sebagai bagian dari program pengajaran bahasa atau pada pemahaman serta pengertian umum.Jelas bahwa dalam kasus yang kedua ini maka bahasa secara umum sudah diketahui oleh para murid.
    Ø  Menyimak Sosial ( Sosial listening) atau menyimak konversasional (conversation listening) ataupun menyimak sopan (Courtens listening)
                biasanya berlangsung dalam situs-situs sosial tempat orang mengobrol mengenai hal-hal yang menarik perhatian semua orang dan saling mendengarkan satu sama lain untuk membuat respons-respons yang pantas, mengikuti detail-detail yang menarik, dan memerhatikan perhatian yang wajar terhadap apa-apa yang dikemukakan, dikatakan oleh seorang rekan. Dengan perkataan lain dapat dikemukakan bahwa menyimak sosial paling sedikit mencangkup dua hal, yaitu perkataan menyimak secara sopan santun dengan penuh perhatian percakapan atau konversasi dalam situasi-situasi sosial dengan suatu maksud. Dan kedua mengerti serta memahami peranan-peranan pembicara dan menyimak dalam proses komunikasi tersebut.
    Ø  Menyimak Sekunder (secondary listening)
    Menyimak sekunder(secondary listening) adalah sejenis kegiatan menyimak secara kebetulan dan secara ekstensif misalnya, menyimak pada musik yang mengirim tarian-tarian rakyat terdengar secara sayup-sayup sementara kita menulis surat pada teman di rumah atau menikmatin musik sementara ikut berpartisipasi dalam kegiatan tertentu di sekolah seperti menulis, pekerjaan tangan dengan tanah liat, membuat sketsa dan latihan menulis dengan tulisan tangan.
    Ø  Menyimak Estetik(aesthetic listening) disebut juga menyimak apresiatif ( appreciational listening)
    Adalah fase terakhir dari kegiatan menyimak secara kebetulan dan termasuk kedalam menyimak ekstensif, mencangkup dua hal yaitu pertama menyimak musik, puisi, teka-teki, dan lakon-lakon yang diceritakan oleh guru atau murid-murid.
    Ø  Menyimak Kritis ( critical listening)
    Adalah sejenis kegiatan menyimak yang didalamnya sudah terlihat kurangnya atau tiadanya keaslian ataupun kehadiran prasangka serta ketidak telitian yang akan diamati. Murid-murid perlu banyak belajar mendengarkan,menyimak secara kritis untuk memperoleh kebenaran.
    Ø  Menyimak Konsentratif (consentrative listening)
    Sering juga disebut study-type listening atau menyimak yang merupakan jenis telah kegiatan-kegiatan tercakup dalam menyimak konsentratif antara lain: menyimak untuk mengikuti petunjuk-petunjuk serta menyimak urutan-urutan ide, fakta-fakta penting dan sebab akibat.
    Ø  Menyimak kreatif (creative listening)
    Adalah jenis menyimak yang mengakibatkan dalam pembentukan atau rekonstruksi seorang anak secara imaginative kesenangan-kesenangan akan bunyi, visual ataupenglihatan, gerakan, serta perasaan-perasaan kinestetik yang disarankanoleh apa-apadidengarkan.
    Ø  Menyimak Introgatif ( introgative listening)
    Adalah sejenis menyimak intensif yang menuntut lebih banyak konsentrasi dan seleksi, pemusatan perhatian dan pemilihan, karena sipenyimak harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Dalam kegiatan menyimak interogatif ini si penyimak mempersempit serta mengarahkan perhatianya pada pemrolehan informasi atau mengenai jalur khusus.
    Ø  Menyimak Penyelidikan (exploratory listening)
    Adalah sejenis menyimak intensif dengan maksud dan yang agak lebih singkat. Dalam kegiatan menyimak seperti ini si penyimak menyiagakan perhatiannya untuk menemukan hal-hal baru yang menarik perhatian dan informasi tambahan mengenai suatu topik atau suatu pergunjingan yang menarik.
    Ø  Menyimak pasif ( passive listening)
    Adalah penyerapan suatu bahasa tanpa upaya sadar yang biasa menandai upaya-upaya kita saat belajar dengan teliti, belajar tergesa-gesa, menghapal luar kepala, berlatih serta menguasai sesuatu bahasa. Salah satu contoh menyimak pasif adalah penduduk pribumi yang tidak bersekolah lancar berbahasa asing. Hal ini dimungkinkan karena mereka hidup langsung di daerah bahasa tersebut beberapa lama dan memberikan kesempatan yang cukup bagi otak mereka menyimak bahasa itu.
    Ø  Menyimak Selektif (selective listening)
    Berhubungan erat dengan menyimak pasif. Betapapun efektifnya menyimak pasif itu tetapi biasanya tidak dianggap sebagai kegiatan yang memuaskan. Oleh karena itu menyimak sangat dibutuhkan. Namun demikian, menyimak selektif hendaknya tidak menggantikan menyimak pasif, tetapi justru melengkapinya. Penyimak harus memanfaatkan kedua teknik tersebut. Dengan demikian, berarti mengimbangi isolasi kaltural kita dari masyarakat bahasa asing itu dan tendensi kita untuk menginterprestasikan.

    2.4 Faktor yang Mempengaruhi dalam Menyimak
    §  Factor Fisik
    Kondisi fisik dan lingkungan fisik penyimak merupakan factor yang penting dalam menentu kan keefektifan serta kualitas keaktifannya dalam menyimak.
    §  Factor Psikologis
    Factor Psikologis melibatkan sikap-sikap dan sifat-sifat pribadi, yaitu faktor-faktor psikilogis dalam menyimak. Faktor-faktor ini antara lain mencangkup masalah-masalah:
    1.      Prasangka dan kurangnya simpati terhadap para pembicara dengan aneka sebab dan alasan.
    2.      Keegosentrisan dan keasyikan terhadap minat pribadi serta masalah pribadi serta masalah pribadi.
    3.      Kepicikan yang menyebabkan pandangan yang kurang luas.
    4.      Kebosanan dan kejenuhan yang menyebabkan tiadanya perhatian sama sekali pada pokok pembicaraan.
    5.      Sikap yang tidak layak terhadap sekolah, terhadap guru, terhadap pokok pembicaraan, atau terhadap sang pembicara.
                Sabagian atau semua faktor tersebut diatas dapat mempengaruhi kegiatan menyimak kearah yang merugikan yang tidak kita inginkan, dan hal ini mempunyai akibat yang buruk bagi sebagian atau seluruh kegiatan belajar para siswa.Dalam hal-hal seperti inilah para guru harus menampilkan fungsi bimbingan dan penyuluhan serta mencoba memperbaiki kondisi-kondisi yang merugikan tersebut.
                Guru juga harus mempertinggi serta memperkuatkan  sifat ketanpaprasangkaan, kewajaran yang tidak berat sebelah, serta sifat yang tidak mementingkan diri sendiri dan mencoba untuk memberikan serta mengadakan suatu latar belakang yang bersifat merangsang minat yang aka bertindak sebagai suatu keadaan yang menguntungkan bagi menyimak responsive.
                Sebaliknya faktor-faktor psikologis ini pun mungkin pula sangat menguntungkan bagi kegiatan menyimak dengan penuh perhatian, misalnya pengalaman-pengalaman masa lalu yang sangat menyenangkan, yang telah menentukan minat-minat dan pilihan-pilihan, kepandaian yang beranekaragam dan lain-lainnya, kalau dihubungkan dengan suatu bidang diskusi jelas merupakan pengaruh-pengaruh baik bagi kegiatan menyimak yang mengasyikan yang memukau dan menarik hati.
    Table
    2.5 Perbedaan Gaya Menyimak berdasarkan perbedaan jenis kelamin
     Perbedaan gaya menyimak

    Pria
    Wanita
    Objektif          
    Subjektif
    Aktif  
    Pasif
    Keras kepala   
    Simpatik
    Analisis          
    Difisuf
    Rasional
    Sensitive
    Tidak mau mundur
    Mudah terpengaruh
    Netral
    Cenderung memihak
    Intrusif           
    Mudah mengalah
    Menguasai Emosi       
    Emosional






    BAB III
    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan
                Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa teknik pembelajaran adalah cara-cara atau siasat yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk mendapatkan hasil yang optimal.Teknik pembelajaran di tentukan berdasarkan metode yang digunakan menurut pendekatan yang dianut.Teknik pembelajaran tersebut meliputi teknik pembelajaran bahasa lisan dan teknik pembelajaran bahasa tulisan.
    Menyimak adalah suatu rentetan proses, mulai dari proses mengidentifikasi bunyi, menyusun penafsiran, memanfaatkan hasil penafsiran, dan proses penyimpanan, serta proses menghubung-hubungkan hasil penafsiran itu dengan keseluruhan pengetahuan dan pengalaman. Tujuan menyimak yaitu agar orang yang mendengar dapat memperoleh pengetahuan atau informasi mengenai hal tertentu dari berita atau cerita yang di dengar.















    DAFTAR PUSAKA
    Brata, M, (2010). Keterampilan Menyimak.[Online] Tersedian:http//mbahbrata edu.blogspot.com/2010/04/keterampilan menyimak.html [31 Maret 2015]
    Fajrin. (2010). Teknik Pendidikan Bahasa di kelas Rendah.[Online]. Tersedia: http://fajrinstation.blogspot /2010/04/teknik-pendidikan-bahasa-di-kelas.html [31Maret 2015].
    Octaviani.F,P,(2013). Teknik Pembelajaran Menyimak.[Online]. Tersedia: http://zonafiyora.blogspot.com/2013/02/teknik-pembelajaran-menyimak.html[ 31 Maret 2015].
    Setyaningrum,Y. (2013). KemampuanMenyimak di SD.[Online]. 
    Tersedia:http://yurishandcraft.blogspot.com/2013/12/kemampuan-menyimak-di-sd_15.html [31 Maret 2015]


     Semoga Bermanfaat :) 

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • Copyright © - Life style

    Life style - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan