Archive for August 2016

  • Cinta yang Tak Bertepi

    0
                Berawal dari bulan yang paling ditunggu-tunggu umat Muslim diseluruh dunia yaitu Bulan suci Ramadhan, nah dibulan itulah rasa yang bisa membuat orang GeGaNa alias Gelisah Galau Merana dan gila, abstrak, namun bisa dirasakan,  yang biasa sering disebut dengan “Cinta” . Cinta yang membuat semuanya berubah dan bisa membuat semuanya menjadi nyata.
                Tepat pada malam ke 3 di Bulan Ramadhan saya melaksanakan sholat berjama’ah Isya’ dan Tarawih . Niat dalam hati sudah bulat, semua saya lakukan karena Allah. Saya pun bergegas melangkahkan kaki menuju ke Masjid di dekat rumah saya dikarenakan Azan yang sudah berkumandang. Seraya melangah menuju ke Masjid , banyak teman teman yang datang menghampiri untuk ikut bersama-sama menunaikan ibadah. Sambil melangkah, kami pun berbincang-bincang dan mereka pun mengajak setelah Sholat Taraweh, melakukan Tadarus bersama dan saya pun langsung menyetujui hal tersebut.
                Tak beberepa lama, kami pun sampai di depan Masjid, saya pun mengeluarkan uang untuk berinfak, setelah itu masuk ke dalam Masjid. Dan saya langsung duduk di dekat pintu. Beberapa menit kemudian suara (Iqommah) penyeru untuk menunaikan ibadah sholat pun terdengar. Kami pun berdiri untuk meluruskan Shap atau dalam kata lain nya meluruskan berisan agar lurus dan tidak ada yang kosong, karena jika kosong akan mengurangi pahala sholat berjama’ah tersebut. Sholat pun dimulai, dengan membaca Surah Al-Fatihah, ketika mulai dibaca saya mendengar seperti bukan Imam yang biasanya, suaranya pun beda sekali.   Tanpa sadar, saya terpukau dengan suara Imam (seseorang yang memimpin Sholat). MasyaAllah, belum pernah mandengar suara yang semerdu itu dalam membaca Ayat-ayat suci Alqur’an.
                Beberapa menit kemudian, sholat Isya pun selesai sembari diakhri dengan do’a-do’a. Tiba-tiba ketika  tirai pembatas antara barisan laki-laki dan perempuan dibuka (kepala saya masih dalam keadaan menunduk). Tanpa sengaja ketika saya mengangkat kepala dan mata kedepan, mata pun tertuju pada seseorang lelaki yang SubhanaAllah sekali, ia sedang berceramah. Dan ternyata lelaki tersebut lah yang menjadi Imam tadi. Sungguh, Luar biasa Ciptaan Allah. Bukan hanya bisa menyentuh hati namun menggetarkan jiwa saya. Tatapan nya, sungguh seperti ingin  berkata-kata.
                Saya berfikir, apakah ini yang dinamakan dengan Cinta.? Cinta yang hanya mendengar suaranya, Cinta yang hanya melihat wajahnya yang rupawan. Apakah ini cinta.?
                Hati pun teringat kepada Allah, Beristiqfar “Astagfirullah hal’aziim. Zinah mata dan zinah hati, dan fikiran pun kembali tenang (dalam fikiran, “niat Karena Allah, bukan yang lain) . Mungkin ini hanyalah perasaan yang terlalu mengagumi seseorang.
    *Skip Selesai Ceramah
                 Setelah selesai ceramah, tirai pun kembali ditutup. Dan tiba waktunya untuk sholat Taraweh. Beberapa jam kemudian, sholat taraweh pun selesai, fikiran akan seseorang tersebut pun lama kelamaan memudar. Dan fokus untuk melaksanakan Tadarus, semua pada berkumpul membentuk sebuah lingkaran. Tanpa sengaja seseorang lelaki tersebut pun menghampiri kami, dan bercengkramah dengan kami. Saya hanya terdiam dan tersenyum setiap kali ia melihat. Tak bisa berkata apa-apa. Tiba-tiba datang seseorang wanita, kemudian ia memperkenalkan nya kepada kami, bahwa wanita tersebut adalah istrinya, yang baru beberapa bulan menikah. J Semua yang berada di situ pun terkejut, termasuk dengan saya. Saya merasa lucu dengan diri sendiri, ternyata mengagumi seseorang yang sudah menikah, MasyaAllah, A’audzubillah himinasyaithan Nirrazim. J
                 Semenjak saat itu, saya berfikir tak sepatutnya kita mencintai seseorang hanya dari cover nya aja, contohnya aja tadi. Yang saya kira single ternyata uda double. Hehehe. . J
    *Skipp Malam Berikutnya.
                Seperti malam-malam bisanya, semua berjalan lancar dan apa adanya. Ke Masjid dengan teman-teman, sholat Taraweh dan Tadarusan. Namun, suatu ketika kami sedang tadarusan, kami di bagi kelompoknya antara kelompok laki-laki dan kelompok perempuan. Tiba-tiba, ada seorang teman yang berkata “Abang itu kan yang suka membaca doa disetiap sholat taraweh dan berdzikir setelah selesai Sholat Taraweh.? Ku menjawab “Iya loh kak”. Kenapa.? Dan teman saya menjawab “Eh, Itu abang-abang dari kemarin liatin kamu aja ci”. Saya pun tidak ada berfikir yang aneh-aneh dan saya berkata “Eleehh, mungkin hanya perasaan kamu aja”.  
    *Skipp Pertengahan Ramadhan
              Masih sama dengan malam-malam yang lalu, hal-hal yang dikatakan teman-teman ada benarnya juga, namun entah mengapa ada sesuatu  yang membuat saya semakin merasa aneh dengan abang tersebut. Dan tanpa sengaja pun saya memperhatikan nya. Ternyata ketika saya perhatikan, memang benar adanya. Seperti ada yang berbeda dianta kami. Suatu ketika ketika saya berada di dekat pintu, tanpa sengaja dia lewat dan dia senyum dengan saya, tapi respon saya malah  acuh. Dan saya tersadar, bahwa perbuatan saya itu salah. Dan ketika tadarus tiba, saya pun balik memberikan senyuman dan anehnya dia bukan nya membalas untuk tidak senyum atau aceh, tapi malah ia membalasnya dengan senyuman kembali. J Saya fikir, ini lelaki yang luarbisa loh anehnya. Hehehe. .
                Malam semakin larut, teman yang satu arah dengan saya tidak melaksanakan Sholat. Malam ini sepertinya akan pulang sendirian.  Huh. . L Ketika di tanya dengan teman-teman yang lain saya pulang dengan siapa.? Saya menjawab “sendirian”. Mungkin tanpa disengaja ia mendenggarnya, dan ketika selesai tadarus, ia berkata “Loh, kawan nya mana.? Saya menjawab “Lagi tidak bisa Sholat mungkin”, kemudian ia menjawab “jadi pulang sama siapa.?” . Saya menjawab lagi “yah,sendirian aja”. Kemudian ia menjawab lagi “yauda, Ayok abang antar, tapi jalan kaki yah, abang tidak bawa kendaraan”. Dengan bodohnya saya menjawab “tidak usah lah bang , makasi. Takutnya nanti terjadi fitnah, karna ini kan uda malam . Dan ia menjawab “Oh, gitu yah. Yaudalah, gk apa dek kok.”
    *Skipp Diperjalanan menuju rumah
            MasyaAllah, sunyi dan sepi yang saya rasa, penyesalan menolak kebaikan nya selalu menghampiri di jiwa. Tapi dengan keberanian hati, InsyaAllah akhirnya sampai dirumah juga walau sempat lari-larian J. Dan begitu mau tidur , seperti biasa saya mengabil air wudhu terlebih dahulu, tapi entah mengapa ingatan yang ada dikepala ini memikirkan nya saat itu. Tapi saya tepis begitu saja. Huh, Lupakan-lupakan J
                Pagi harinya, abang sepupu pun mengejek-ngejek tentang dia, saya berfikir dari mana abang sepupu saya bisa nebak dan tau hal ini. Agak malas jika ada keluarga ada yang tau, pasti lama-kelamaan semua nya pada tau. Dan benar, semuanya pada tau. Hmmm. . >,<
    *Skipp Mulai Jatuh Hati dengan Sikapnya
    Siang  pun berlalu, begitu juga dengan malam, Tiba saat nya di 3 hari penghujung malam bulan Ramadhan. Saat itu, saya melihat dia sedang menulis untuk pembayaran zakat Fitrah, kawan-kawan pun banyak mengganggu nya. Dan entah mengapa, sebelum giliran saya membaca Al-Qur’an, saya menghampirinya dan ingin rasanya membantunya tapi tidak mungkin. Saya hanya bisa melihat tanpa berkata, begitupun dengan dia. Saya berharap dia berbicara, tapi itu hanya harapan saya saja, yang ia lakukan hanyalah  melihat dan tersenyum saja. Hmmm. . aneh sih. Dan setelah itu,saya masuk untuk giliran membaca Al-Qur’an. Setelah selesai, kami pun berencana bahwa besok akan mengadakan Khataman Qur’an. Senang sih sebenarnya, tapi entah mengapa perasaan ini berkata lain yah, emph mungkin hanya perasaan saya saja.
    *Skipp Khataman Qur’an
                Khataman pun tiba, tepat 2 hari sebelum Lebaran, saya kira dia datang untuk ikut makan-makan dengan teman-teman yang lain nya, saya bertanya dengan Marbot Masjid ( Penjaga Masjid) ternyata dia sudah pulang kampung ke rumah mama nya dan disini dia tinggal dengan saudaranya. Dan tidak tahu kapan akan kesini lagi. Saat itu, hati langsung seperti mau jatuh. Kenapa dia tidak bilang, walau pun saya bukan siapa-siapanya namun apa salah nya jika dibilang fikiran pun terus menuju kearahnya. Tapi yasudalah, Makan-makan di Masjid pun selesai.
    *Skipp Keesokan harinya
                Keesokan harinya teman-teman remaja masjid datang kerumah saya dan mereka lupa akan memberikan surat ini kepada saya, dan mereka pun berkata bahwa ia menitipkan sepucuk surat untuk diberikan kepada saya. Lalu tak lama kemudian mereka pun pamit untuk pulang kerumah mereka. Saya pun bergegas masuk kekamar untuk membaca surat tersebut. Yang isinya mengatakan bahwa ‘Sejak awal ramadhan, kakak sudah menyukai kamu, tawamu, candamu, marahmu, semua yang ada pada dirimu. Namun kakak tidak tahu apakah adek menyukai kakak juga? Tapi semua itu tak masalah buat kakak, karena yang terpenting kakak sudah menyatakan hal ini meski hanya dari surat ini.Simpan surat ini baik-baik, jika kita dipertemukan lagi, kakak sangat berharap adek menjawab ini.
                  

                 
     Ku ingin membalas surat itu, ku ingin berkata bahwa saya juga menyukai kakak. Namun ku merasa takut untuk kecewa lagi, biarlah Allah yang menyatukan jika ia memang benar-benar jodoh saya.. :)

                 
  • Copyright © - Life style

    Life style - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan